Ciamis, deJurnal,- Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis melalui Bidang Sekolah Dasar menggelar kegiatan Pendampingan Digitalisasi Pembelajaran untuk 50 guru SD.
Pelatihan berlangsung di Hotel Tyara Plaza Ciamis, pada 16–18 November 2025, dan diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Dasar Kemendikdasmen.
Kegiatan tersebut berfokus pada penguatan kemampuan guru dalam memanfaatkan Papan Interaktif Digital sebagai media pembelajaran modern di kelas.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Sigit Ginajar, SE,. MM didampingi Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Ely Mulyaningsih, S.Pd menyampaikan bahwa transformasi digital di sekolah dasar harus terus dipercepat.
Menurutnya, guru harus mampu mengikuti perkembangan teknologi agar pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami siswa.
“Digitalisasi pembelajaran bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan. Kami ingin guru-guru di Ciamis terbiasa menggunakan perangkat digital, terutama papan interaktif, agar proses belajar lebih hidup dan interaktif,” ujarnya
Sigit menambahkan bahwa pendampingan penting untuk memastikan guru memperoleh pemahaman yang merata, baik dalam penggunaan perangkat maupun aplikasi pendukung pembelajaran.
“Para peserta mendapatkan bimbingan dari narasumber pusat, duta teknologi, dosen, dan guru TOT. Materi difokuskan pada penggunaan papan interaktif serta berbagai aplikasi pendukung pembelajaran digital,” tuturnya.
Adapun Fitur Papan Interaktif yang Dipelajari meliputi:
– Menulis, menggambar, dan membuat anotasi
– Mengakses platform belajar seperti Rumah Belajar dan Ruang Murid
– Pemanfaatan aplikasi kreatif yaitu Wordwall, Wayground, Canva, PhET, Geogebra
– Penggunaan aplikasi evaluasi yaitu Kahoot, Quizziz, Google Form
– Pemutaran audio dan video langsung di kelas
“Kami menilai fitur-fitur ini mampu membantu guru menyampaikan materi secara lebih menarik dan mudah dipahami, terutama bagi siswa sekolah dasar,” jelas Sigit
Dalam pelatihan tersebut Sigit mengatakan para peserta juga mempraktikkan penerapan papan interaktif untuk berbagai mata pelajaran, seperti:
– Literasi, dengan siswa menyusun cerita menggunakan fitur drag-and-drop, membaca teks digital, dan menandai kata penting.
– Numerasi, melakukan permainan operasi hitung, penyusunan pola bilangan, hingga memindahkan objek geometri secara interaktif.
“Pendekatan ini membuat siswa lebih aktif, terlibat, dan termotivasi mengikuti pembelajaran,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Ely Mulyaningsih, S.Pd menjelaskan bahwa sebagian guru SD di Ciamis sudah cukup siap menggunakan teknologi digital. Namun, kemampuan teknis masih bervariasi sehingga pelatihan lanjutan tetap dibutuhkan.
Adapun kondisi sarana pendukung di sekolah, Ely mengungkapkan terkait jaringan internet sudah tersedia, tetapi kualitasnya belum merata.
Proyektor dan perangkat tambahan seperti speaker serta laptop sebagian sudah ada, namun masih perlu peningkatan kualitas dan pemerataan.
“Guru juga menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan waktu mempelajari teknologi baru, perbedaan kemampuan siswa dalam memanfaatkan teknologi, serta akses perangkat yang belum merata,” imbuhnya
Ely menegaskan bahwa pendampingan digitalisasi pembelajaran akan terus diperluas agar semua guru SD di Ciamis dapat menerapkan teknologi secara optimal di kelas.
“Kami ingin memastikan setiap guru yang mengikuti pelatihan membawa pulang keterampilan yang bisa langsung diterapkan. Transformasi digital harus berjalan bertahap, tetapi pasti,” katanya.
Dengan pelatihan Ely berharap pembelajaran di SD semakin interaktif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital. (Nay Sunarti)













