Ciamis, Dejurnal,- Kabar gembira kembali datang untuk masyarakat Tatar Galuh. Mulai 15 Juni 2025, Kereta Api (KA) Argo Wilis resmi kembali berhenti di Stasiun Ciamis, membuka akses strategis menuju kota-kota besar seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung.
Reaktivasi ini didasarkan pada Surat Edaran Bupati Ciamis Nomor 500.11/1307/Dishub.03/2025 tentang Pemanfaatan Moda Transportasi Kereta Api di Kabupaten Ciamis. Langkah tersebut menjadi respons atas aspirasi masyarakat yang menginginkan kembalinya layanan kereta kelas eksekutif di wilayah Ciamis.
Sebagai bentuk antusiasme dan komitmen, sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Ciamis ikut serta dalam perjalanan perdana KA Argo Wilis dari Stasiun Ciamis menuju Yogyakarta.
Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan terhadap pengembangan transportasi berbasis rel yang efisien, terjangkau, dan berdaya saing.
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, menyambut baik kebijakan tersebut dan menyebut bahwa reaktivasi ini merupakan bentuk nyata sinergi antara Pemkab Ciamis dan PT KAI, yang dapat menumbuhkan konektivitas, mendongkrak ekonomi lokal, serta membuka akses lebih luas bagi sektor UMKM, logistik, dan pariwisata.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ciamis, Uga Yugaswara, S.Sos., M.Si., menjelaskan bahwa pengaktifan kembali KA Argo Wilis merupakan bagian dari visi besar Pemkab untuk menjadikan Ciamis sebagai simpul transportasi strategis di jalur selatan Jawa.
“Argo Wilis bukan sekadar moda transportasi, tapi pintu masuk pengembangan kawasan, mendukung logistik, aktivitas kedinasan, hingga peningkatan kualitas pelayanan publik,” tegasnya
Dijelaskan Uga Dishub Ciamis telah menyusun sejumlah langkah konkret guna memastikan keberhasilan program ini yaitu:
-Sosialisasi masif kepada masyarakat dan pelaku usaha
-Pemetaan trayek angkutan lokal dari desa-desa ke Stasiun Ciamis
-Promosi digital melalui media sosial dan publikasi resmi
-Koordinasi lintas sektor dengan PT KAI dan instansi vertikal
Uga berharap Surat Edaran Bupati dapat mendorong pemanfaatan seluruh kelas layanan KA, mulai dari eksekutif, bisnis, hingga ekonomi, untuk menunjang berbagai kebutuhan, seperti perdagangan, pariwisata, kedinasan, hingga mobilitas harian masyarakat.
“Dengan dukungan lintas sektor, kami optimis Argo Wilis akan menciptakan multiplier effect bagi Ciamis, mendorong tumbuhnya ekonomi dan menjadi simpul transportasi strategis di jalur selatan Jawa,” imbuhnya
Kebijakan juga dinilai selaras dengan visi ‘Ciamis Maju dan Berkelanjutan’, di mana transportasi menjadi pilar penting dalam pembangunan daerah.
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menjelaskan bahwa pemberhentian KA Argo Wilis di Ciamis bersifat sementara dalam tahap uji coba selama enam bulan hingga akhir 2025. Evaluasi dilakukan berdasarkan tingkat keterisian penumpang (okupansi).
“Jika okupansi memenuhi target yang disepakati bersama Pemkab Ciamis, maka pemberhentian ini akan dipertahankan secara permanen. Jika tidak, kami akan meninjau kembali keputusan ini,” ujarnya.
Kuswardojo menekankan bahwa pemberhentian kereta tidak bisa sembarangan, karena menyangkut efisiensi perjalanan dan keterkaitan jadwal dengan kereta lain.
“Kereta api itu sistem terintegrasi. Maka setiap perhentian harus dipertimbangkan matang dari aspek biaya, ketepatan waktu, dan dampaknya terhadap kereta lain,” imbuhnya.
PT KAI mengapresiasi dukungan konkret dari Pemkab Ciamis, termasuk terbitnya SE Bupati yang mendorong pemanfaatan Argo Wilis oleh perangkat pemerintah dan masyarakat umum dalam kegiatan bisnis, wisata, maupun kedinasan.
“Kami sudah berkoordinasi dan sepakat bahwa edukasi serta promosi penggunaan KA Argo Wilis sangat penting untuk meningkatkan okupansi,” jelasnya
Kuswardojo berharap tahun ini okupansi bisa meningkat dibanding tahun sebelumnya, saat Argo Wilis sempat berhenti namun ditarik karena minimnya penumpang.
“Kalau grafik penumpang menunjukkan tren positif, maka besar kemungkinan Argo Wilis akan tetap berhenti di Ciamis tahun depan,” pungkasnya. (Nay Sunarti)