Dejurnal.com, Bandung – Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mewakili Bupati Bandung Dadang Supriatna meresmikan Gedung A Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bandung hasil renovasi bangunan dan interior Gedung Setda, di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Senin (25/11/2024).
“Semoga gedung setda ini lebih berkah dan memberikan suasana baru yang lebih nyaman, serta semangat dan motivasi kerja yang makin tinggi, serta meningkatkan kinerja yang makin tinggi dan makin profesional,” kata Cakra Amiyana.
Ia menyampaikan pesan Bupati Bandung agar seluruh ASN yang berkantor di Gedung Setda ini menjaga dan merawat kebersihan, ketertiban, serta kerapihannya.
Renovasi dilakukan di lantai 1 dan 2 Gedung A Setda karena sejumlah interior sudah lapuk termakan usia. Gedung tersebut telah berdiri sejak tahun 1990, dan belum pernah mendapatkan perbaikan. Di dalamnya, terdapat ruang kerja Bupati Bandung, Wakil Bupati (wabup), dan Sekda Kabupaten Bandung.
“Setelah 34 tahun tidak mendapatkan renovasi, akhirnya kita rehab total termasuk bagian atapnya yang sudah mengalami penurunan. Bahkan terjadi kebocoran atap,” ungkap Amiyana.
Dalam teknis keciptakaryaan seiring bertambahnya usia, kata Ami, kualitas bangunan akan terus menyusut sebesar dua persen setiap tahun.
“Dengan waktu selama 30 tahun itu, tingkat kerusakannya jadi mencapai 60 persen. Nah, dalam teknis bangunan, dengan tingkat kerusakan mencapai 60 persen, maka bangunan itu dikategorikan dalam kondisi rusak berat, sehingga perlu rehab total bangunan,” papar sekda.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa menungkapkan pagu anggaran rehab total ini nilainya mencapai Rp10 miliar dengan masa pelaksanaan 198 hari kalender atau 6 bulan.
“Filosofis gedung baru ini adalah meningkatkan citra profesional, meningkatkan kinerja dan produktivitas, karena digunakan sebagai tempat bekerja para aparatur setda khususna. Juga interirnya menggambarkan visi misi Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (Bedas),” jelas Zeis.
Ia menambahkan, interior gedung tetap menunjukan desain sejarah Kabupaten Banudng serta kearifan lokal di mana terdapat ornamen batik kina dan wayang golek serta gunungan.* Sopandi