dejurnal, Ciamis,- Isu keterlibatan anggota DPRD Kabupaten Ciamis dalam pengelolaan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) ramai diperbincangkan publik.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi siapapun untuk ikut serta dalam program MBG, selama mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Herdiat saat menghadiri pelantikan relawan Satria Kabupaten Ciamis di Pendopo Wrtikandayun, Pusat Budaya Karangkamulyan, pada Sabtu (20/09/2025).
Herdiat menjelaskan, isu yang menyebut adanya oknum anggota DPRD Ciamis ikut “bermain” dalam dapur MBG perlu segera diluruskan agar tidak menjadi bola liar di masyarakat.
“Kalau memang sesuai aturan, tidak masalah. Yang tidak boleh itu kalau ada penggunaan dana negara untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
Menurut Herdiat jika memang benar ada keterlibatan anggota DPRD, hal itu sebaiknya dilakukan secara transparan, mengikuti prosedur, dan tidak menyalahi regulasi, para wakil rakyat harus mampu menunjukkan praktik pengelolaan MBG yang lebih baik dibanding masyarakat umum.
“Justru DPRD harus bisa menjadi contoh dalam pengelolaan MBG agar lebih baik dibanding masyarakat umum, jika masyarakat bisa mengikuti program ini dengan baik, nah DPRD harus lebih disiplin lagi. Jangan sampai justru menimbulkan kesan yang kontraproduktif di mata publik,” tegasnya.
Dijelaskan Herdiat MBG merupakan program prioritas sekaligus janji kampanye Presiden Prabowo Subianto. Selain untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, program ini juga dirancang untuk menggerakkan perekonomian lokal melalui keterlibatan UMKM.
“Sistem MBG bersifat terbuka (open access), di mana siapa pun dapat berpartisipasi membangun dapur maupun menyuplai bahan makanan. Seleksi dilakukan secara online oleh Badan Gizi Nasional (BGN), dengan verifikasi berdasarkan kelengkapan dokumen dan prioritas wilayah,” tuturnya.
Di sisi lain, Herdiat juga menyinggung persoalan investasi di Kabupaten Ciamis. Ia menyebut, tingkat minat investor yang masuk baru sekitar 40 persen. Salah satu kendala utama adalah terbatasnya aksesibilitas infrastruktur.
“Ciamis ini tidak punya bandara, pelabuhan, atau jalan tol. Akses transportasi yang terbatas membuat investor berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya,” ujar Herdiat.
Meski begitu, Herdiat menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur dan membuka ruang investasi seluas-luasnya.
Dengan berbagai tantangan tersebut, Bupati Herdiat berharap program MBG dapat berjalan optimal di Ciamis.
“Selain mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakat, MBG juga bisa menjadi peluang baru untuk memperkuat ekonomi daerah jika dikelola dengan baik dan transparan,” pungkasnya. (Nay Sunarti)