Dejunal.com, Garut – Ratusan mahasiswa tergabung didalam Aliansi Mahasiswa bersama Organisasi Masyarakat Kabupaten Garut melakukan aksi unjuk rasa dan demontrasi. Dimana Para Demonstran berorasi di Bunderan Simpang Lima lalu longmarch menuju Kantor Bupati Garut dan dilanjutkan ke gedung DPRD Kabupaten Garut, masa kembali berorasi di depan gedung DPRD, dan akhirnya melakukan mimbar bebas dilapang Setda Pemda Kabupaten Garut, Selasa (02/09/2025).
Para demonstran mendapat pengamanan ketat baik dari TNI – POLRI, serta dari SatpolPP ini berjalan aman dan damai serta tertib. Nampak hadir dalam acara tersebut Bupati dan Wakil Bupati Garut, Ketua dan Wakil Ketua serta Para Anggota DPRD, Unsur Forkopimda baik itu Kejaksaan Negeri, Polres dan Kodim 0611 / Garut, Denpom, Sekretaris Daerah , Asisten Daerah, Staf Ahli, Kepala SKPD dan Para ASN Pemda Kabupaten Garut, bahkan Para Ketua Partai Politik berbaur menjadi satu, dan duduk sejajar dibawah terik panas matahari.
Sebelum acara dimulai, Kordinator aksi mengabsen satu persatu anggota DPRD, Ketua Partai dan atau yang mewakilinya, Bupati dan Wakil Bupati Garut, dan unsur Forkipimda, mimbar bebas pertama kali di Kabupaten Garut, ini merupakan yang sangat baik.
Aris Munandar, S.Pd., selaku Ketua DPRD dalam penyampaian dimimbar bebasnya menyampaikan, sangat mengapresiasi atas inisiasi mimbar bebas yang damai, aman dan tertib meski dibawah teriknya panas matahari.
“Mungkin ini pertama kali mimbar bebas diKabupaten Garut, dimana sebelumnya kita sering melakukan didalam gedung”. Ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten Garut menjawab secara langsung apa yang disampaikan oleh peserta aksi
“Aspirasi masyarakat ini adalah bagian penting didalam menjalankan tugas dan fungsi kami di DPRD / Parlemen, dalam kesempatan ini saya mengapresiasi atas semangat rekan – rekan mahasiswa yang menyampaikan pendapat dengan tertib dan juga kondusif “. Ungkapnya.
Sementara hal sama disampaikan oleh Bupati Garut didalam mimbar bebasnya, bahwa kehadirannya untuk mendengar secara langsung suara rakyatnya.
“Saya sangat senang sekali teman – teman mahasiswa dan juga masyarakat, hari ini bisa menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib, damai, dewasa, ini ciri – ciri masyarakat maju “. Jelasnya.
Dikatakan lebih lanjut Bupati Garut bahwa aksi ini tidak sekedar menjadi ruang hal dalam penyampaian tuntutan, melainkan momen yang menumbuhkan simpati, dan semua masukan baik isu nasional dan maupun daerah telah didengar dan akan ditindaklanjuti.
“Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih, dan jadilah masyarakat yang maju, cerdas dan dewasa. Pemerintah Daerah Kabupaten Garut selalu untuk terbuka terhadap kritik, saran dan juga masukan, dan kepada seluruh warga masyarakat mari kita jaga kondusifitas, kedamaian, persaudaran ditanah air yang kita cintai ini, dengan kebersamaan InsyaAllah Garut akan senantias anam, tentram dan penuh dalam dalam keberkah”. Pungkasnya.
Meski Bupati Garut ada kesalahan dalam pengucapan teks Pancasila dan adanya Anggota DPRD Kabupaten Garut yang jatuh pingsan, rupanya apa yang menjadi tuntutan peserta aksi akhirnya tercapai, dengan adanya Nota Kesepakatan.
Nota Kesepakatan Aliansi Mahasiswa Bersama Masyarakat Garut Menggugat, Bupati , DPRD Kabupaten Garut, Ketua Partai Politik Parlemen serta APH Kabupaten Garut, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab menyepakati
1. DPRD Kabupaten Garut siap melakukan transparansi dalam kinerja dan pertanggungjawaban terhadap anggaran ( Publikasi Media ).
2. DPRD Kabupaten Garut melaporkan secara tertulis dan terpublikasi di media.
3. DPRD Kabupaten Garut segera melakukan revis peraturan DPRD Kabupaten Garut tentang Tata Tertib, beserta secepatnya menyesaikan Peraturan DPRD Kabupaten Garut tentang Kode Etik dan Tata Beracara.
4. Mendesak Pemerintah Kabupaten Garut untuk memperiotaskan peningkatan Indeks Pembanguna manusia.
5. Mendesak Bupati Kabupaten Garut untuk segera menyelesaikan kekosongan jabatan disetiap SKPD.
6. Menuntut APH Kabupaten Garut untuk menjamin keamanan dan kebebasan berpendapat tanpa adanya refresifitas dan pembungkaman di ruang publik.
Masa setelah adanya pembacaan Nota Kesepakatan, ditandatangani bersama, dan foto bersama dijadikan sebagai hal momen terakhir, dan akhirnya masa aksi membubarkan diri secara tertib, aman dan penuh kedamaian, sambil pungut sampah bekas aksi, suatu hal suguhan luar biasa dibalik suara lantang namun terselip nilai – nilai etika.***Yohaness