Dejurnal.com, Bandung – Beberapa pedagang pasar merasa kurang nyaman dan merasa khawatir dengan penumpukan sampah di Pasar Banjaran. Pasalnya, penumpukan pasar di saat musim hujan di lingkungan pasar dikhawatirkan membawa bibit penyakit.
Bagaimana tidak, pantauan dejurnalcom, menumpuknya sampah di TPS Pasar Banjaran menimbulkan banyaknya lalat dan juga belatung yang luar biasa banyak serta besar-besar dan dikhawatirkan merambah ke para pedagang.
Kekhawatiran itu diungkapkan oleh salah satu pedagang kopi di Pasar Banjaran.
“Tidak tertariknya sampah menimbulkan lalat dan belatung yang dikhawatirkan jadi bibit penyakit,” ujarnya.
Pedagang kopi Pasar Banjaran ini khawatir dengan banyaknya lalat dan belatung yang merajalela, selain menimbulkan penyakit juga takut merangsek kepada warungnya.
“Apalagi saya dagangnya 24 jam,” pungkasnya.
Pernyataan kekesalan datang dari operator alat berat loader dengan adanya penumpukan sampah di TPS Pasar Banjaran.
Menurutnya, alat berat loader itu didatangkan pengelola sampah, hasil minta bantuan kepada Dinas PUTR, namun armada angkut sampah pihak dinas lingkungan hidup lamban.
“Katanya armada angkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bandung mengalami kerusakan, itupun cuma satu dan berbagi angkut dengan TPS lain,” ujarnya.
Sementara itu, pihak ketiga yang mengelola sampah Pasar Banjaran bernama Aj menyayangkan keterlambatan penarikan sampah oleh Dinas LH sehingga terjadi penumpukan.
“Penarikan sampah dari pasar ke TPS hasil swadaya dari masyarakat, untuk selanjutnya ditarik oleh pihak kabupaten ke TPA namun dikarenakan cara penarikan sampah kurang efektif sampai terjadi penumpukan sampah yang banyak,” ujarnya.
Aj menghimbau agar dilakukan upaya pemantauan dan gotong royong untuk menangani penumpukan sampah ini karena menimbulkan kekhawatiran adanya penyakit.
“Saya minta kerjasamanya yang baik untuk menangani hal ini,” ungkapnya.***Dery Achonx