• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Rabu, Oktober 15, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deNews

Oknum Mengaku Pegawai Bank BIJ Garut “Tipu” Pedagang Cakue Keliling

bydejurnalcom
Rabu, 31 Juli 2019
Reading Time: 2 mins read
ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Berencana meminjam permodalan tambahan ke salah satu Bank, berujung dugaan penipuan oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank. Nasib sial ini terjadi pada seorang Pedagang Keliling Cakue di Kabupaten Garut.

Ano (48 Tahun) yang sehari – harinya berdagang cakue keliling dengan gerobak dorong ke sekolah-sekolah sepanjang jalan Wanaraja-Cibatu Pangatikan, sambil bercucuran keringat panas dan debu masih saja ada oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu, sunggu tidak manusiawi.

Ano merupakan salah satu korban janji dan harapan manis oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank di Garut, menuturkan kepada Dejurnal.com, waktu itu saya ketemu dengan sesorang yang berinisial D, menawarkan bantuan modal melalui perbankan kepada saya, dengan proses cepat sekitar 14 hari kerja sudah bisa cair namun sebelumnya disurvai dulu ke rumah dan untuk segera melengkapi pemberkasan kredit ke salah satu Bank, yaitu BIJ Lewi Goong Kab. Garut, selang beberapa hari ada tim survai, yang waktu itu menjajikan sebelum Ramadhan bisa dicairkan, untuk memperlancar maka harus ada uang buat setor ke pimpinan satu juta rupiah, saat itu tidak ada uang, saran D yang hampir 3 kali ke rumah saya, D menyarakan meminjam dulu ke tetangga nanti keganti lagi.

“Akhirnya saya pinjam ketetangga satu juta dengan lebih tiap bulan 300 ribu, eh sampai sekarang sudah 4 bulan tidak ada cair malah saya harus bayar beban bunga ke tetangga sekitar Rp.1, 2 Juta,” jelas Ano.

Ano yang akhirnya merasa tertipu akhirnya menelepon D yang saat itu ada dirumah Y Sebagai AO salah satu pegawai Bank BIJ Leuwigoong pada 27/05/2019 dan langsung mendatangi ke lokasi, bahkan Y memang wilayah masih tanggung jawabnya, namun kait kasus Pak Ano dirinya tidak tahu menahu, adanya uang tersebut, silahkan ke D dan C karena yang pertama menerima uang tersebut dan membawa calon konsumen ke ke kantor, minta penjelasan dan tangung jawab bagaimana.

“Ke kantor aja biar nanti jelas jika benar yah harus bertanggu jawab ” kata Y

Sementara D mengatakan bahwa uang tersebut di setor ke C, namun saat C dihubungi melalui jejaring sosial C mengatakan, gini saya tidak pernah terima uang dari Pa Ano sebesar 1 jt, pada saat itu memang saya survai ke rumahnya, ngasih rorokpun saya tolak ” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BIJ Leuwigoong Nandang saat dikonfirmasi dejurnal.com mengaku tak pernah menerima berkas pinjaman dari saudara Ano, sementara Saudara Y dan C memang stafnya namun D tidak kenal.

“Saudara C sudah mutasi ke BIJ pusat,” ujarnya.

Hal senada juga datang dari Bagian HRD BIJ Garut Irvan yang menyatakan bahwa suadara C memang pindah ke BIJ Garut dan setelah dikonfirmasi ke saudara C, ia mengaku tidak terima uang seperti yang disebutkan.

“Sudah dikonfirmasi ke yang saudara C, ia tak menerima uang untuk urusan Ano, sudah begitu pa,” ujar Irvan melalui sambungan telepon.

Terkait hal ini, Ketua Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Rizal menanggapi, sungguh sangat disayangkan dan memalukan, Bank BIJ yang mendapat bantuan modal dari Pemda Garut, tidak bisa membina dan mengawasi pegawai dan sungguh tidak manusiawi dan memalukan.

“Siapapun pelakunya harus bisa mempertanggung jawabkannya, tidak menutup kemungkinan banyak puluhan-puluhan Ano yang ditipu juga seperti ini dan luput dari pengamatan karena orang kecil biasanya takut melapor, uang 1 juta buat pedagang cakue keliling itu besar!” tandas Rizal.***Yohannes

Dejurnal.com, Garut – Berencana meminjam permodalan tambahan ke salah satu Bank, berujung dugaan penipuan oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank. Nasib sial ini terjadi pada seorang Pedagang Keliling Cakue di Kabupaten Garut.

Ano (48 Tahun) yang sehari – harinya berdagang cakue keliling dengan gerobak dorong ke sekolah-sekolah sepanjang jalan Wanaraja-Cibatu Pangatikan, sambil bercucuran keringat panas dan debu masih saja ada oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu, sunggu tidak manusiawi.

Ano merupakan salah satu korban janji dan harapan manis oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank di Garut, menuturkan kepada Dejurnal.com, waktu itu saya ketemu dengan sesorang yang berinisial D, menawarkan bantuan modal melalui perbankan kepada saya, dengan proses cepat sekitar 14 hari kerja sudah bisa cair namun sebelumnya disurvai dulu ke rumah dan untuk segera melengkapi pemberkasan kredit ke salah satu Bank, yaitu BIJ Lewi Goong Kab. Garut, selang beberapa hari ada tim survai, yang waktu itu menjajikan sebelum Ramadhan bisa dicairkan, untuk memperlancar maka harus ada uang buat setor ke pimpinan satu juta rupiah, saat itu tidak ada uang, saran D yang hampir 3 kali ke rumah saya, D menyarakan meminjam dulu ke tetangga nanti keganti lagi.

“Akhirnya saya pinjam ketetangga satu juta dengan lebih tiap bulan 300 ribu, eh sampai sekarang sudah 4 bulan tidak ada cair malah saya harus bayar beban bunga ke tetangga sekitar Rp.1, 2 Juta,” jelas Ano.

Ano yang akhirnya merasa tertipu akhirnya menelepon D yang saat itu ada dirumah Y Sebagai AO salah satu pegawai Bank BIJ Leuwigoong pada 27/05/2019 dan langsung mendatangi ke lokasi, bahkan Y memang wilayah masih tanggung jawabnya, namun kait kasus Pak Ano dirinya tidak tahu menahu, adanya uang tersebut, silahkan ke D dan C karena yang pertama menerima uang tersebut dan membawa calon konsumen ke ke kantor, minta penjelasan dan tangung jawab bagaimana.

“Ke kantor aja biar nanti jelas jika benar yah harus bertanggu jawab ” kata Y

Sementara D mengatakan bahwa uang tersebut di setor ke C, namun saat C dihubungi melalui jejaring sosial C mengatakan, gini saya tidak pernah terima uang dari Pa Ano sebesar 1 jt, pada saat itu memang saya survai ke rumahnya, ngasih rorokpun saya tolak ” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BIJ Leuwigoong Nandang saat dikonfirmasi dejurnal.com mengaku tak pernah menerima berkas pinjaman dari saudara Ano, sementara Saudara Y dan C memang stafnya namun D tidak kenal.

“Saudara C sudah mutasi ke BIJ pusat,” ujarnya.

Hal senada juga datang dari Bagian HRD BIJ Garut Irvan yang menyatakan bahwa suadara C memang pindah ke BIJ Garut dan setelah dikonfirmasi ke saudara C, ia mengaku tidak terima uang seperti yang disebutkan.

“Sudah dikonfirmasi ke yang saudara C, ia tak menerima uang untuk urusan Ano, sudah begitu pa,” ujar Irvan melalui sambungan telepon.

Terkait hal ini, Ketua Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Rizal menanggapi, sungguh sangat disayangkan dan memalukan, Bank BIJ yang mendapat bantuan modal dari Pemda Garut, tidak bisa membina dan mengawasi pegawai dan sungguh tidak manusiawi dan memalukan.

“Siapapun pelakunya harus bisa mempertanggung jawabkannya, tidak menutup kemungkinan banyak puluhan-puluhan Ano yang ditipu juga seperti ini dan luput dari pengamatan karena orang kecil biasanya takut melapor, uang 1 juta buat pedagang cakue keliling itu besar!” tandas Rizal.***Yohannes

BacaJuga :

Kunker Dandim 0624/Kabupaten Bandung ke Koramil 2415/Margahayu : Sinergi Terjalin Baik di Margahayu dan Margaasih

Peduli Lingkungan, PT UNI Bangun Sinergi Dengan PT SMI dalam Pengelolaan Limbah dan Penguatan CSR

Wujud Kepedulian Sosial PT SMI Melalui Program CSR: Bank Sampah, Susu untuk Siswa, dan Beras bagi Warga Desa Mekarsari

Dejurnal.com, Garut – Berencana meminjam permodalan tambahan ke salah satu Bank, berujung dugaan penipuan oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank. Nasib sial ini terjadi pada seorang Pedagang Keliling Cakue di Kabupaten Garut.

Ano (48 Tahun) yang sehari – harinya berdagang cakue keliling dengan gerobak dorong ke sekolah-sekolah sepanjang jalan Wanaraja-Cibatu Pangatikan, sambil bercucuran keringat panas dan debu masih saja ada oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu, sunggu tidak manusiawi.

Ano merupakan salah satu korban janji dan harapan manis oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank di Garut, menuturkan kepada Dejurnal.com, waktu itu saya ketemu dengan sesorang yang berinisial D, menawarkan bantuan modal melalui perbankan kepada saya, dengan proses cepat sekitar 14 hari kerja sudah bisa cair namun sebelumnya disurvai dulu ke rumah dan untuk segera melengkapi pemberkasan kredit ke salah satu Bank, yaitu BIJ Lewi Goong Kab. Garut, selang beberapa hari ada tim survai, yang waktu itu menjajikan sebelum Ramadhan bisa dicairkan, untuk memperlancar maka harus ada uang buat setor ke pimpinan satu juta rupiah, saat itu tidak ada uang, saran D yang hampir 3 kali ke rumah saya, D menyarakan meminjam dulu ke tetangga nanti keganti lagi.

“Akhirnya saya pinjam ketetangga satu juta dengan lebih tiap bulan 300 ribu, eh sampai sekarang sudah 4 bulan tidak ada cair malah saya harus bayar beban bunga ke tetangga sekitar Rp.1, 2 Juta,” jelas Ano.

Ano yang akhirnya merasa tertipu akhirnya menelepon D yang saat itu ada dirumah Y Sebagai AO salah satu pegawai Bank BIJ Leuwigoong pada 27/05/2019 dan langsung mendatangi ke lokasi, bahkan Y memang wilayah masih tanggung jawabnya, namun kait kasus Pak Ano dirinya tidak tahu menahu, adanya uang tersebut, silahkan ke D dan C karena yang pertama menerima uang tersebut dan membawa calon konsumen ke ke kantor, minta penjelasan dan tangung jawab bagaimana.

“Ke kantor aja biar nanti jelas jika benar yah harus bertanggu jawab ” kata Y

Sementara D mengatakan bahwa uang tersebut di setor ke C, namun saat C dihubungi melalui jejaring sosial C mengatakan, gini saya tidak pernah terima uang dari Pa Ano sebesar 1 jt, pada saat itu memang saya survai ke rumahnya, ngasih rorokpun saya tolak ” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BIJ Leuwigoong Nandang saat dikonfirmasi dejurnal.com mengaku tak pernah menerima berkas pinjaman dari saudara Ano, sementara Saudara Y dan C memang stafnya namun D tidak kenal.

“Saudara C sudah mutasi ke BIJ pusat,” ujarnya.

Hal senada juga datang dari Bagian HRD BIJ Garut Irvan yang menyatakan bahwa suadara C memang pindah ke BIJ Garut dan setelah dikonfirmasi ke saudara C, ia mengaku tidak terima uang seperti yang disebutkan.

“Sudah dikonfirmasi ke yang saudara C, ia tak menerima uang untuk urusan Ano, sudah begitu pa,” ujar Irvan melalui sambungan telepon.

Terkait hal ini, Ketua Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Rizal menanggapi, sungguh sangat disayangkan dan memalukan, Bank BIJ yang mendapat bantuan modal dari Pemda Garut, tidak bisa membina dan mengawasi pegawai dan sungguh tidak manusiawi dan memalukan.

“Siapapun pelakunya harus bisa mempertanggung jawabkannya, tidak menutup kemungkinan banyak puluhan-puluhan Ano yang ditipu juga seperti ini dan luput dari pengamatan karena orang kecil biasanya takut melapor, uang 1 juta buat pedagang cakue keliling itu besar!” tandas Rizal.***Yohannes

Dejurnal.com, Garut – Berencana meminjam permodalan tambahan ke salah satu Bank, berujung dugaan penipuan oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank. Nasib sial ini terjadi pada seorang Pedagang Keliling Cakue di Kabupaten Garut.

Ano (48 Tahun) yang sehari – harinya berdagang cakue keliling dengan gerobak dorong ke sekolah-sekolah sepanjang jalan Wanaraja-Cibatu Pangatikan, sambil bercucuran keringat panas dan debu masih saja ada oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu, sunggu tidak manusiawi.

Ano merupakan salah satu korban janji dan harapan manis oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank di Garut, menuturkan kepada Dejurnal.com, waktu itu saya ketemu dengan sesorang yang berinisial D, menawarkan bantuan modal melalui perbankan kepada saya, dengan proses cepat sekitar 14 hari kerja sudah bisa cair namun sebelumnya disurvai dulu ke rumah dan untuk segera melengkapi pemberkasan kredit ke salah satu Bank, yaitu BIJ Lewi Goong Kab. Garut, selang beberapa hari ada tim survai, yang waktu itu menjajikan sebelum Ramadhan bisa dicairkan, untuk memperlancar maka harus ada uang buat setor ke pimpinan satu juta rupiah, saat itu tidak ada uang, saran D yang hampir 3 kali ke rumah saya, D menyarakan meminjam dulu ke tetangga nanti keganti lagi.

“Akhirnya saya pinjam ketetangga satu juta dengan lebih tiap bulan 300 ribu, eh sampai sekarang sudah 4 bulan tidak ada cair malah saya harus bayar beban bunga ke tetangga sekitar Rp.1, 2 Juta,” jelas Ano.

Ano yang akhirnya merasa tertipu akhirnya menelepon D yang saat itu ada dirumah Y Sebagai AO salah satu pegawai Bank BIJ Leuwigoong pada 27/05/2019 dan langsung mendatangi ke lokasi, bahkan Y memang wilayah masih tanggung jawabnya, namun kait kasus Pak Ano dirinya tidak tahu menahu, adanya uang tersebut, silahkan ke D dan C karena yang pertama menerima uang tersebut dan membawa calon konsumen ke ke kantor, minta penjelasan dan tangung jawab bagaimana.

“Ke kantor aja biar nanti jelas jika benar yah harus bertanggu jawab ” kata Y

Sementara D mengatakan bahwa uang tersebut di setor ke C, namun saat C dihubungi melalui jejaring sosial C mengatakan, gini saya tidak pernah terima uang dari Pa Ano sebesar 1 jt, pada saat itu memang saya survai ke rumahnya, ngasih rorokpun saya tolak ” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BIJ Leuwigoong Nandang saat dikonfirmasi dejurnal.com mengaku tak pernah menerima berkas pinjaman dari saudara Ano, sementara Saudara Y dan C memang stafnya namun D tidak kenal.

“Saudara C sudah mutasi ke BIJ pusat,” ujarnya.

Hal senada juga datang dari Bagian HRD BIJ Garut Irvan yang menyatakan bahwa suadara C memang pindah ke BIJ Garut dan setelah dikonfirmasi ke saudara C, ia mengaku tidak terima uang seperti yang disebutkan.

“Sudah dikonfirmasi ke yang saudara C, ia tak menerima uang untuk urusan Ano, sudah begitu pa,” ujar Irvan melalui sambungan telepon.

Terkait hal ini, Ketua Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Rizal menanggapi, sungguh sangat disayangkan dan memalukan, Bank BIJ yang mendapat bantuan modal dari Pemda Garut, tidak bisa membina dan mengawasi pegawai dan sungguh tidak manusiawi dan memalukan.

“Siapapun pelakunya harus bisa mempertanggung jawabkannya, tidak menutup kemungkinan banyak puluhan-puluhan Ano yang ditipu juga seperti ini dan luput dari pengamatan karena orang kecil biasanya takut melapor, uang 1 juta buat pedagang cakue keliling itu besar!” tandas Rizal.***Yohannes

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Proses Penyelenggaran Pemilu 2019 Di Kabupaten Garut Lancar

Next Post

Wabup Buka Muscab IX Pemuda Pancasila Garut

Related Posts

Bupati Garut Terima Kunjungan Investor Turbin Angin : Ekspos Rencana Pembangunan PLTB
deBisnis

Bupati Garut Terima Kunjungan Investor Turbin Angin : Ekspos Rencana Pembangunan PLTB

Rabu, 15 Oktober 2025
Tertipu Investasi Bodong Berkedok MBG, Warga Ciamis Rugi Rp25 Juta
Hukum dan Kriminal

Tertipu Investasi Bodong Berkedok MBG, Warga Ciamis Rugi Rp25 Juta

Rabu, 15 Oktober 2025
Pemkab Ciamis Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Kepala Keluarga melalui Olahan Pangan dan Kerajinan Lokal
deNews

Pemkab Ciamis Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Kepala Keluarga melalui Olahan Pangan dan Kerajinan Lokal

Rabu, 15 Oktober 2025
Kunker Dandim 0624/Kabupaten Bandung ke Koramil 2415/Margahayu : Sinergi Terjalin Baik di Margahayu dan Margaasih
dePraja

Kunker Dandim 0624/Kabupaten Bandung ke Koramil 2415/Margahayu : Sinergi Terjalin Baik di Margahayu dan Margaasih

Rabu, 15 Oktober 2025
Peduli Lingkungan, PT UNI Bangun Sinergi Dengan PT SMI dalam Pengelolaan Limbah dan Penguatan CSR
deNews

Peduli Lingkungan, PT UNI Bangun Sinergi Dengan PT SMI dalam Pengelolaan Limbah dan Penguatan CSR

Rabu, 15 Oktober 2025
Wujud Kepedulian Sosial PT SMI Melalui Program CSR: Bank Sampah, Susu untuk Siswa, dan Beras bagi Warga Desa Mekarsari
deHumaniti

Wujud Kepedulian Sosial PT SMI Melalui Program CSR: Bank Sampah, Susu untuk Siswa, dan Beras bagi Warga Desa Mekarsari

Rabu, 15 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Resonansi : Tak Ada Pemotongan TPG, Betapa Bahagianya Para Guru

Kamis, 1 Juli 2021

FPPG Kecewa, Audiensi DPRD Terkait Zakat TPG Tak Dihadiri Disdik, Baznas dan BJB

Jumat, 21 Mei 2021

KabarDaerah

Anggaran Perubahan Ditolak DPRD, Kades Rahayu Minta Kalau Bisa Bupati Keluarkan Diskresi

Jumat, 25 September 2020

Pipa Air PLTMH Bungbulang Garut Jebol, Inilah Penyebabnya

Rabu, 30 November 2022

Bupati Subang Hadiri Ground Breaking Pembangunan Pasar Inpres Pagaden

Jumat, 14 Juli 2023

Pemerintah Desa Pawindan Gelar Musdesus, Bentuk Koperasi Merah Putih untuk Perkuat Ekonomi Warga

Jumat, 23 Mei 2025
Anggota DPRD Kabupaten Bandung Ir. Aep Dedi.

Banjir Jadek Margahayu Atasi dengan Bangun Kolam Retensi di Kelurahan Sulaiman, Ini Kata Anggota DPRD Kabupaten Bandung Ir. Aep Dedi

Minggu, 25 Mei 2025

Ada Beras Plastik Beredar Di Masyarakat, Dedi Mulyadi Sidak Gudang Beras Bulog Subang

Jumat, 16 Oktober 2020

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste