BerandadeBisnisProduksi Beras Ciamis Melimpah Tak Tersentuh Program BPNT, Suplayer Ambil Darimana?

Produksi Beras Ciamis Melimpah Tak Tersentuh Program BPNT, Suplayer Ambil Darimana?

Dejurnal.com, Ciamis- Ketersediaan beras di Ciamis untuk menjelang Ramadhan dan Idul Fitri statusnya aman dan bisa sampai 5 bulan ke depan. Hal tersebut diungkapkan Kasi Distribusi dan Harga Oangan Dinas Pertanian HerHer Hernawati di ruang kerjanya, Kamis (1/4/2021).

Herher menjelaskan bahwa data statistik ketersediaan pangan paska panen di bulan pebruari 2021 yang kami himpun ada 95.012,05 ton, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ciamis yang jumlahnya 1.418.301 jiwa sekitar 17.034.35 ton per bulan yang artinya untuk memenuhi kebutuhan beras di ciamis bisa sampai 5 bulan kedepan.

“Kami salalu melakukan pendataan berdasarkan hitung statistik pertanian setiap bulan dan data ini selalu kami sampaikan kepada Pak Bupati,” Katanya.

Sementara itu, Kasi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Yeni Dewiyana menambahkan, dari perhitungan kami bahwa di Ciamis ada kelebihan stok beras sebanyak kurang lebih 77.000 ton beras hasil produksi, maka hal yang sangat mungkin para petani, gapoktan maupun pengusaha beras lokal bisa di libatkan/di perdayakan untuk suplay bahan sembako beras pada program BPNT karena ketersediaannya lebih dari kata cukup.

“Untuk harga beras di Ciamis relatif stabil baik jenis kategori beras medium maupun premium, namun melihat pada program BPNT para penyuplay beras itu kebanyakan mengambil dari luar, mungkin mereka mencari harga yang paling murah.

Bahkan jika mengacu pada Pedum BPNT yang sekarang berkenaan dengan pangan harus ada izin PSAT Pangan Segar Asal Tumbuhan dan itu dikeluarkan dari Balai Pengawasan Mutu Pangan atau OOKP Propinsi Jawa Barat.

Dan itu nanti hasilnya mampu mengklasifikasi beras dengan kategori Medium ataupun Premium, kalau acuan harga beras pada program BPNT ini dengan harga sekitaran 12.000 itu masuk kategori Premium.

Kita juga menerima keluhan para petani, gapoktan binaan kami atau pelaku usaha lokal, mereka sulit untuk bisa masuk atau bisa terberdayakan dalam ikut menyuplai beras dalam program tersebut.

“Seiring dengan pedoman umum program Sembako / BPNT untuk bisa memberdayakan masyarakat sekitar maka sekiranya para pelaku usaha beras (penggilingan gabah) di sekitaran baik petani atau Gapoktan sekalipun akan sangat bagus jika diberdayakan ,” Harapnya.

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI