Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta pihak PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) ikut membantu dalam penanganan banjir yang terjadi di Kampung Jajaway, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Sebab menurut bupati, Kampung Jajaway Cileunyi termasuk kawasan transit oriented development (TOD) pengembangan KCIC yang sedang melaksanakan proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta.
Selain itu, jebolnya tanggul dan terjadinya banjir di kampung tersebut, diduga salah satu faktor penyebabnya adalah di proyek KCIC yang menghambat aliran sungai. Hingga mengakibatkan tanggul sungai jebol dan ribuan rumah warga terdampak banjir akibat luapan Sungai Citarik.
Hal itu diungkapkan Bupati Bandung saat meninjau beberapa titik tanggul anak Sungai Citarik di Kampung Jajaway, RW 01, Desa CIleunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Minggu (12/12/21).
Bupati Bandung menyatakan, Sungai Citarik dan anak-anak sungainya yang melintasi Kecamatan Cileunyi harus dilakukan normalisasi.
“Dari pemantauan saya secara langsung, mau tidak mau sungai ini perlu normalisasi. Sebab setinggi dan sekuat apapun tanggulnya, kalau sungainya dangkal, debit airnya tinggi, pasti bakal jebol. Imbasnya permukiman warga jadi kebanjiran,” kata bupati.
Untuk itu, kata Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah, antara lain melakukan komunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan PT KCIC.
Kedua, imbuh Kang DS, dirinya tetap memantau tanggung jawab pemerintah daerah dalam hal penanganan darurat bencana banjir. Seperti penanggulan sungai, pemasangan bronjong dengan leading sector Dinas Pekerjaan Umun dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung.
Langkah ketiga, adanya swakelola pengerukan sungai yang dilakukan masyarakat dan kalangan pengusaha di Rancaekek menurutya akan terus dilakukan. Sebab Kampung Jajaway Cileunyi sendiri berbatasan langsung dengan Rancaekek.
“Melalui kerjasama Pentahelix, ini luar biasa sangat terbantu pemerintah daerah. Yang tadinya Rancaekek banjir, sekarang banjir Rancaekek berkurang. Karena itu penanggulangan banjir dengan program Pentahelix ini akan terus kami lakukan, termasuk dengan merangkul pihak KCIC dari kalangan usaha,” ungkap Kang DS.
Ia menjelaskan, Kampung Jajaway ini masuk ke dalam TOD KCIC. “Jadi, silahkan kepala desa dan camat untuk berkomunikasi dengan KCIC untuk berkordinasi sehingga ada solusi penanganan masalah banjir di sini,” ucap bupati.
Kang DS pun mendorong KCIC untuk mempercepat penyelesaian TOD di Cileunyi, agar tidak menjadi beban pihak kecamatan dan desa di Cileunyi dalam hal pemeliharaan kawasan TOD.
“Saya juga berharap KCIC bisa segera melakukan pembebasan lahan terhadap kawasan yang menjadi TOD,” ucapnya.
Ditanya soal rumah warga yang terdampak banjir, Kang DS menyatakan dari hasil assesment banyak rumah warga yang berdekatan dengan bantaran atau bahu sungai.
“Tapi bagaimana pun kalau sudah terdampak banjir, pemerintah tidak bisa tinggal diam. Tetap kita akan bantu sesuai kemampuan anggaran,” tandas bupati.***dj