Dejurnal.com, Garut – Kabar adanya sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Garut yang menerima Bansos (Bantuan Sosial ) mengejutkan publik dan menuai kritikan.
Salah seorang aktivis Garut, Rawink Rantik mengaku merasa kecewa mendengar kabar tersebut. “Ini sebuah kesalahan besar yang dilakukan pemerintah Kabupaten Garut,” tandasnya.
Rawink merasa sangat kecewa terhadap kinerja pemerintah daerah terutama berkaitan dengan hal ini. “Tetapi jujur saya sangat mengapresiasi terhadap anggota dewan yang berani dan jujur ini mengungkap hal ini,” ungkapnya.
Lanjut Rawink, dirinya pernah mencatat beberapa ungkapan Bupati yang yang menyampaikan bahwa angka kemiskinan meningkat menjadi diatas 10 persen di Kabupaten Garut.
“Jika saya boleh menduga hal ini terdapat sebuah permainan dikalangan para pihak yang berwenang pemda, masa mereka tidak tahu dengan kejadian ini. Pantas saja angka kemiskinan diatas 10 persen karena memang terkait bantuan sosial pun diberikan kepada orang yang tidak berhak,” pungkasnya.
Sebelumnya, dikabarkan salah satu anggota DPRD Garut dari Partai Hanura mengungkapkan fakta setelah berkunjung ke Kementrrian Sosial Republik Indonesia adanya ribuan penerima bantuan sosial yang diduga tidak patut dan tidak pantas, salah satunya warga penerima bansos berstatus PNS.***Yohaness