Dejurnal.com, Bandung – Bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Bandung dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil 6, meliputi, Kecamatan Ciparay, Baleendah,Pacet dan Kecamatan Kertasari, perkenalan
enyampaikan profil diri dengan tagline, “Berhidmah Ke Ulama, Mengabdi Untuk Negeri, Berjuang Bersama Rakyat.
Drs.H.Aep Ruhiat M.M.Pd, selaku Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam Baitutrido Ciparay Kabupaten Bandung.
Bakal calon Legeslatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Bandung, Asli asal daerah Ciparay tersebut, mengajak terkait tagline Berikut program serta ketertarikan dengan politiknya.
Drs H. Aep Ruhiat M.M.Pd, dalam obrolan santainya. mengungkapkan Kepada Dejurnal.com, Kamis (26/1/2023), ketertarikan politiknya dan siap maju pemilihan legislatif 2024 mencalonkan caleg DPRD kabupaten Bandung dapil 6 dari Partai Persatuan Pembangunan,(PPP).
Kenapa ingin memajukan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ?
Ada beberapa paktor saya ingin memajukan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kabupaten Bandung secara Arhatoris perdebatan kesejahteraan bahwa PPP itu adalah, pungsi dari partai – partai Islam hususnya pada tgl 5 Pebruari tahun 1973 disitu ada beberapa Partai Islam dipungsikan menjadi satu yaitu, menjadi PPP. Yaitu Partai NU, PSI , Pramusi, termasuk partai – partai itu dipungsikan pada masa orde baru itu menjadi sebuah satu partai PPP itu sebuah bersejarah,” Jelasnya.
Lanjut Drs H.Aep Ruhiat M.M.Pd, PPP itu adalah dibentuk oleh NU organisasi keagamaan yang tersebar di Indonesia bahkan di dunia. pada waktu itu PPP itu dibentuk oleh profesor Doktor Kyai Haji Iman Holid, terus kedua Kyai Haji Masshur, tida terlepas ambil besar dari partai besar Tokoh Islam pada waktu itu adalah, Anwar Cokro Adinoto, itu salahsatu dari pada pendekatan bersejarah.oleh karena itu kami mempunyai Visi untuk memajukan PPP di Kabupaten Bandung itu membawa Visi 3 yaitu; (1), Berhidmah Keulama , (2) .Ingin mengabdi untuk Negeri. (3).Bergerak Berjuang Bersama Rakyat Kabupaten Bandung.
Oleh karena itu Berhidmah ke Ulama kita itu terpanggil karena di Kabupaten Bandung itu banyak andil – andil warisan ulama baik itu berupa Pondok Pesantren ormas-ormas Islam lembaga – lembaga keagamaan yang lainnya itu adalah warisan dari pada ulama.
Oleh karena itu pantas dan layak. selain itu memohon membesarkan PPP yang mayoritas warisan dari pada ulama.selain itu ingin mengabdi ke negeri karena di dalam kancah kenegaraan itu PPP itu di Kabupaten itu tidak ada yang duduk satu orangpun di Parlemen untuk Priode 2019.dan untuk 2024 oleh karena itu pantas dan saya ingin membesarkan Kabupaten Bandung.makanya dengan ini saya tertarik mencalonkan diri untuk duduk di calon DPRD Kabupaten Bandung Hususnya di Dapil 6.untuk membesarkan membunyikan PPP di Kabupaten Bandung pada umumnya hususnya yang ada di Dapil 6. dan nantinya harus seiring dan hal itu perlu pertama, harus punya modal wawasan kebangsaan dan keumatan. Wawasan keumatan karena PPP itu adalah, milik umat Islam orang umat Islam itu banyak yang mempunyai wadah – wadah adanya, Muhamadiyah, SI , NU , Perti, adanya banyak guru -guru organisasi islam yang ada.oleh karena itu bagaimana PPP itu merasa memiliki dan dimiliki oleh umat Islam itu.makanya perlu menanamkan wawasan kebangsaan sesama bangsa .wawasan keumatan sesama umat Islam itu.
Ayolah kita itu berlomba dan masuk lagi ke PPP sebagai wadah umatnya rumah besar umat islam.Imbuhnya, arah kedepannya kita itu saya mempunyai prinsip untuk Pembangunan untuk kemajuan itu .(1). Mempertahankan yang sudah baik lalu meningkatkan lagi yang lebih baik dari yang sudah baik itu prinsipnya. (2).untuk program mengaji di kabupaten Bandung di anggap sudah baik maka untuk kedepannya marilah tingkatkan yang lebih baik lagi mengenai anggaran itu tergantung kepada komitmen kita dan tergantung pada anggaran yang ada di kabupaten Bandung.
“Apa salahnya kalau kita untuk meningkatkannya bukan hanya untuk guru ngaji saja tetapi guru – guru yang ada kegiatannya di bidang keagamaan,” ucapnya.
Contohnya, di pendidikan Diniyah, yang tidak terakomodir oleh FKDT umpamanya perlu juga termasuk guru -guru ngaji yang diluar umpamanya, semacam bada asar bada magrib itulah yang perlu juga Perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bandung.dan mengenai kebutuhan sarana prasarana pembangunan pendidikan untuk MI , MTS, Aliyah, dan Swasta.
“Hal semacam itu solusinya sesuai dengan standar sesuai dengan tupoksi Dewan kami mungkin akan bicara dengan pihak Legeslatif sesama kita berbicara dengan pihak Eksekutif.bagaimana terobosan – terobosan atau solusinya untuk memajukan lembaga pendidikan yang ada di kementrian agama baik MI, MTS, Aliyah dan Swasta, karena di Kabupaten Bandung itu adalah banyak lembaga- lembaga yang di kementrian agama belum tersentuh.apa salahnya dibangkitkan lagi supaya dapat BOSDA di kabupaten Bandung,”Pungkasnya.***Agus Rachmat