Dejurnal.com, Sukabumi – Terkait perkembangan bantuan sapi UPPO kepada Kelompom Tani (Poktan) Tegallega Desa Loji Kecamatan Simpenan, Bendahara Poktan memberikan penjelasan ihwal sapi bantuan tinggal dua ekor.
“Jumlah anggaran bantuan yang diterimanya untuk kandang sapi nominalnya sebesar Rp 30 jutaan,” ujar Bendahara Poktan kepada dejurnal.com melalui sambungan telepon, Minggu (22/1/2023).
Adapun sisa sapi tinggal dua ekor, Bendahara Poktan Tegallega menyampaikan dikarenakan sapi-sapi tersebut telah dijual oleh anggota yang tergabung di dalam kelompok tani itu. “Dari delapan bulan yang lalu, dalam satu ekor sapi di bagi ke tiga anggota jika kita lihat dari jumlah awal yaitu delapan dan kini sisa dua ber arti jumlah anggotanya terdiri dari 18 anggota belum lagi KSB (Ketua, sekertaris bendahara),” terangnya.
Alasan dijualnya sapi tersebut, menurutnya dikarenaka para anggota tersebut tidak siap atau tidak cakap untuk menerima bantuan tersebut sehingga akhirnya sapi-sapi tersebut di jual dengan sendirinya.
“Harga penjualan sapinya dikisaran Rp 11 jutaan satu ekornya, itu pun menurut informasi yang di anggap berbeda ada yang bilang segitu dan ada yang bilang lebih segitu,” ujarnya.
Bendahara Poktan Tegallega mengaku dirinya dan Ketua tidak tahu hal ihwal anggota saat menjual sapinya, bahkan uangnya sendiri tidak tahu. “Coba hubungi ke pak ketua untuk lebih jelasnya,” tandasnya.
Lanjut Bendahara Poktan, ada pihak yang mengkondisikan bantuan ini. “Kami selaku kelompok tani hanya menerima saja berapa pun uang yang di berikan pada kami,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Poktan Tegallega pernah menyampaikan sebelumnya bahwa dirinya akan mengumpulkan kembali para anggotanya untuk mengembalikan uang hasil penjualan sapi dan akan membelikannya kembali kepada sapi.
Sekedar informasi, program UPPO merupakan program yang di keluarkan oleh pemerintah terhadap para petani agar bisa memanfaatkan hasil dari pemeliharaan sapi mulai dari keuntungan penggemukan juga anak dari indukan bahkan kotorannya pun menjadi dasar adanya pupuk organik agar bisa memberdayakan masyarakat petani lainnya.***Aldy