Dejurnal.com, Garut – Menyambut ramadhan Pondek Pesantren (Ponpes) Riyadhul Attaubah Alquds menggelar acara sebagai bentuk kegembiraan menyambut bulan yang penuh kesucian, rahmat serta magfirah.
Ponpes Riyadul Attaubah Alquds sendiri merupakan pesantren yang menampung para remaja mantan pengguna narkoba, sehingga memiliki motto “Jelajah Menuju Hijrah”.
Beralamat di Kampung Sindang Heula Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut kota, Ponpes Riyadul Attaubah Alquds yang belum lama berdiri dan baru memiliki tempat seluas 3×4 meter, tak menyurutkan semangat para santri mantan pengguna narkoba ini untuk bergembira menyongsong hijrah di bulan suci.
“Ada sekitar 150 santri yang kami bina di pesantren ini,” ujar Ketua Yayasan Ponpes Riyadul Attaubah Alquds, Arif kepada dejurnal.com, Senin (20/3/2023).
Menurutnya, pesantren ini didirikan sejak tahun 2018 dengan dasar ingin membina para remaja yang notabene mantan pengguna narkoba,” ujarnya.
Kendati ponpes ini didirikan hanya dengan modal semangat dan tempat apa adanya, namun tak menyurutkan pengurus untuk tetap berjuang demi masa depan para remaja yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
“Harapan kami yang sangat dinantikan ya itu adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama bersama membina dan memberikan arahan agar para generasi bnagsa ini berguna untuk keluarga agama dan bangsa,” ucapnya.
Ketika ditanya adakah perhatian pemerintah mengingat kapasitas tempat yang dinilai masih kurang layak, pimpinan ponpes mengatakan bahwa pihaknya pernah mendatangi wakil bupati, sekda bahkan seluruh instansi pemerintah agar bisa mensupport para remaja mantan pengguna narkoba ini untuk menjadi lebih baik. “Mungkin belum ada rizkinya, tempat yang dipakai ini hibah dari kelurga besar,” katanya.
Kenyamanan para santri mungkin belum bisa didaptkan, namun dengan membagi waktu pelajaran tempat tersebut bisa di gunakan. “Kami berharap agar siapapun yang mempunyai rasa kemanusiaan agar bisa ikut serta membantu dan bersama sama membangun generasi muda yang berguna untuk bangsa agama dan negara,” pungkasnya.
Sementara itu, para santri begitu antusias dengan berbagai acara keagamaan dan juga acara kebudayaan dan di meriahkan oleh seni tari Arkana, dan penampilan marawis benajir yang notabene para pemain marawisnya eks para pengguna narkoba.***Raesha