BerandadeHumanitiKalamKhutbah Idul Adha DKM Al-Haq,  Khotib Ustadz Zaenal Mutakin : Amal NiatkanTulus...

Khutbah Idul Adha DKM Al-Haq,  Khotib Ustadz Zaenal Mutakin : Amal NiatkanTulus Ikhlas Karena Allah

Dejurnal.com, Bandung – DKM Al-Haq menggelar Sholat Idul Adha 1444 H/ 2023 M di halaman Madrasah Al-Haq di Al-Haq, Margahayu Selatan, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Kamis (29/7/2023).

Yang menjadi Imam dan Khotib pada Sholat Idul Adha tersebut yakni Ustadz Zaenal Mutakin, Mudir A’m PPl 60 Katapang Kabupaten Bandung. Di hadapan ratusan jamaah warga sekitar Desa Margaahyu Selatan itu, Zaenal Mutakin menyampaika khutbah tentang pentingnya ibadah dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhkas karena Allah.

Zaenal mengutip riwayat, pada satu hari Raya Idul Adha seorang sahabat Rasulullah yang bernama Abu Durga menyembelih satu hewan yang dimaksudkan untuk kurban, namun Rasulullah menyuruhnya untuk mengulangi, membeli kambing dan menyembelihnya karena yang dilakukan Abu Durga itu sebelum Sholat Idul Adha, sehingga tidak termasuk kurban.

Maka dalam hal ini, kata khotib ada yang bernilai kurban dan ada yang hanya korban. “Kurban adalah segala yang kita keluarkan baik harta, tenaga, waktu, bahkan nyawa yang mendekatkan diri kepada Allah SWT sesuai petunjuk dari Rasulullah SAW,” katanya.

Ibadah yang dilakukan, terang Zaenal tak cukup niat, tetapi harus benar tata caranya.
Zaenal juga mengutip sebuah hadits yang mengganbarkan bahwa dalam melakukan ibadah selain niat yang tulus juga ikhlas bukan karena auatu hal selain Allah.

Seperti pada zaman Rasulullah saat kaum muslimin di Makah diperintahkan hijrah ke Madinah, ada seorang pemuda yang asalnya tidak mau berhijrah, tetapi kemudian ia berhijrah setekah mengetahui ternyata seorang wanita pujaannya ikut berhijrah. Maka hijrahnya pemuda itu bukan karena Allah, melainkan karena perempuan pujaannya.

Zaenal Mutakin menerangkan, pemjuda itu memang mendapatkan apa yang ia harapkan di dunya, tetapi tidak ada nilai di hadapan Allah.

Zaenalnya juga menukil, hadits riwayat Muslim. Rasulullah mengatakan bahwa nanti di akhirat ada tiga orang yang melakukan perbuatan yang sangat luar biasa, amal yang istimewa. Pertama orang yang berjihad, berperang bahkan sampai gugur. Yang kedua seorang yang berilmu agama dan panda membaca Qur’an serta mengajarkannya ke orang lain, dab yang ketiga adalah orang yang diberi keleluasaan rizki dan dia keluarkan hartanya untuk infak dan sodaqoh.

Tetapi apa yang terjadi, ketika ketiga orang tersbut diperiksa, sama sekali tidak diterima amal-amal yang bagus itu. Ini terjadi demikian karena mereka tidak punya niat yang tulus dan ikhlas karena Allah.

Yang berjihad, berperang bukan niat ikhlas karena Allah tetapi hanya ingin mendapat pujian orang bahwa dia seorang syuhada. Yang kedua, orang yang berilmu, dan bagus membaca alquran serta mengajakannya tetapi bukan niat karena Allah, hanya ingin disebut sebagai dai dan qori yang bagus, dan yang ketiga orang yang bersodaqoh tetapi tidak iklas.Ia hanya ingin disebut sebagai orang yang dermawan.

Ketiga orang ini memang mendapatkan apa yang diinginkannya di dunia, tapi di akhirat ditolak. Karenanya, kata Khotib, jangan sampai amalan kita menjadi korban, sehingga luruskan niat dan ikhlas karena Allah.

“Nabi Ibrahim, tidak merasa takut ketika dipinta Allah untuk berkurban menyembelih anaknya. Dari keikhkasan dan karena tulus kepada Allah, sehingga Ibrahim lulus dari ujian, anaknya Ismail pada saat dikurbankan digantikan dengan kambing, ” tutur Khitib menutup khutbahnya. *** Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI