Dejurnal.com, Garut – Festival Kabuyutan Garut yang diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 1 sampai 3 Desember 2023 lalu mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari grup Calung Wargi Saluyu Desa Lingggamukti Kecamatan Sucinaraja.
“Sangat apresiasi karena dalam Festival Kabuyutan Garut di dalamnya diadakan Festival Disada (Sound of Bamboo ) yang bertujuan untuk mengapresiasi para seniman yang masih konsisten dalam kesenian alat musik bambu,” ujar pupuhu Komunitas Aniji dan juga pembina grup Calung Wargi Saluyu, Evan Saepurrohman, Jumat (8/12/2023).
Menurutnya, Festival Kabuyutan Garut yang dilaksanakan Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG) sudah berada pada relnya dengan mengeksplorasi berbagai bentuk karya seni peninggalan karuhun agar tetap eksis.
“Menurut saya ini juga merupakan salah satu upaya pemajuan kebudayaan,” ujarnya.
Kendati grup Calung Wargi Saluyu meraih juara II, Evan tetap bangga bisa ikut andil dalam festival tersebut karena juara bukan target utama.
“Alhamdulillah sungguh di luar ekspektasi ternyata grup Calung Wargi Saluyu bisa meraih juara 2 dalam festival tersebut, ini menjadi pemicu bagi kami grup calung untuk terus menjaga dan melestarikan kesenian calung,” terangnya.
Evan mengatakan penyelenggaran Festival Kabuyutan Garut ini memiliki dampak besar bagi para komunitas budaya dan seniman di Kabupaten Garut.
“Sangat berdampak, apalagi di dalamnya ada pameran seni, festival budaya, dan saresehan, tentunya memperkuat apresiasi masyarakat terhadap pemajuan kebudayaan,” cetusnya.
Evan berharap, festival seperti ini dapat dilakukan berkala untuk mendorong ekonomi serta mempromosikan dan melestarikan tradisi setempat.
“Tentunya kami grup Calung Wargi Saluyu, mengucapkan terimakasih kepada Ketua DKKG, Kang Jiwan yang telah menginisiasi kegiatan tersebut, mudah-mudahan dengan hasil yang diraih Grup Calung Wargi Saluyu lebih mendapat perhatian lagi pemerintah setempat baik di tingkat desa ataupun kecamatan,” pungkas Evan yang diamini Ketua Grup Calung Wargi Saluyu, Ade.***Raesha