Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna diwakili Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha membuka Pasanggiri Jaipong Ulang Tahun ke – 3 media online Indokliknews.com Piala Bupati Bandung di Cafe Bale Prabu, Jalan Terusan Gading Tutuka Desa Sekarwangi Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (12 /7/2024).
Yosep mengapresiasi indokliknews.com yang telah menginisiasi secara reguler keguiatan pemeliharaan kebudayaan dengan mengadakan pasanggiri jaipong di Kabupaten Bandung.
” Hal ini merupakan satu bentuk kepedulian, perhatian dan tanggungjawab dari media bagaimana turut mengembangkan dan melestarikan kebudayaan daerah yang diinisisi oleh tokoh masyarakat Pasundan, ” kata Yosep seusai memberi sambutan.
Kabupaten Bandung menurut Yosep, memiliki khasanah kehudayaan yang demikian banyak, dan kaya. Kemudian masyarakat juga sangat tinggi dalam pengembangan kebudayaan.
Yosep yang pernah menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung ini menyebut, begitu banyak kelompok atau entintas masyarakat yang mengembangkan seni dan budaya.
“Pada saat covid itu terkendala karena market pengbangan kebudayaan itu kemudian sangat terbatas. Nah, hari ini ada hikmah yang sangat besar dengan pengembangan teknologi informasi maka kesenian dan kebudayaan itu memiliki panggung yang lebih luas cakupannya, ” ujar Yosep.
Yosep mengaku, sering menerima keluhan dari para seniman bagaimana seni dan kehudayaan sekarang bisa berkembang sementara panggung hajatan kian hari kian sempit.
Kalau dulu, terang Yosep di panggung hajatan jaipongan, degung dan sebagainya masih menjadi tradisi yang sangat merakyat, sangat diminati oleh masyarakat. Kini tergeser oleh elektunan, dangdutan dan sebagainya.
“Saya kira sebagai orang yang berpikir kreatif tidak perlu berkecil hati. Di dunia teknologi informasi saat ini kita malah disediakan panggung yang lebih luas, yang lebih besar. Kalau dulu kita manggung di tingkat RW mungkin hanya sekelompok masyarakat itu saja yang hanya melihat atau menontonnya. Sekaran, hanya mampu manggung di rumah kita saja dengan alat teknoligi informasi maka seluruh dunia orang bisa melihatnya, ” terangnya.
Hal ini menurut Yosep adalah peluang bagi anak yang punya kemampuan jaipongan dikreasi dengan teknoligi digital. “Insyaalloh seni berasal dari rumah ini akan dilihat oleh jutaan mata di dunia . Oleh karena itu saya berharap semangat mengembangkan seni dan budaya ini terus kita pertahankan, ” katanya.
Di tengah-tengah kemajuan teknologi Yosep sering terinpirasi kalimat-kalimat bijak ” kudu bisa indit bari cicing lumampah ulah ngalengkah.”
“Bahwasanya kita harus maju mendunia tapi karakter nilai-nilai luhur budaya kita harus. tetap kita jaga secara utuh. Tidak boleh kita larut dengan perkembangan jaman, tapi kita yang harus mampu menuntun bagaimana jaman ini harus kita ubah, ” pungkas Yosep.
Ketua Panitia Pasanggiri Jaipong Piala Buoati Bandung,
Igun Ruchiat yang akrab dengan sapaan Apih Igun menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bandung, terutama Bupati Dadang Supriatna yang telah mendukung kegiatan Pasanggiri Jaipong, salah satunya dengan memberikan tropi piala Bedas.
Igun mengaku, sudah beberapa kali Pasanggiri Jaipong digelar sebagai upaya melestarikan seni dan budaya Sunda. “Memang sekarang ada penurunan jumlah peserta. Tahun 2018 dan 2019 peserta pasanggiri jaipong mencapai 300, sekarang 120 peserta, ” katanya.
Namun demikian, kata Igun Pasanggiri Jaipong akan tetap rutin diadakan dari tingkat TK ,SMP, SMA dan umum. Pihaknya, aku Igun dalam penyelenggaraan pasanggiri jaipong tingkat TK, berbeda dengan penyelenggaraan pasanggiri di tempat lain yang mencampurkan antara peserta tingkat TK dengan usia kelas 1 atau kelas 2 SD. Karena menurutnya, bagaimanapun akan berbeda.***Sopandi