Dejurnal.com, Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Dadang Suryana mengajak rekan-rekan Anggota DPRD Kabupaten Bandung untuk sama-sama menjalankan kepercayaan masyarakat dengan baik.
H. Dadang Suryana mengaku sejak dilantik tanggal 26 Agustus 2024 dan mulai masuk gedung paripurna dalam kapasitas bekerja pada tanggal 10 September 2024, ada sosialisasi tentang BPJS dan Taspen, sampai hari ini, ruang Fraksi PKS selalu terbuka untuk memberi pelayanan kepada siapa saja.
” Alhamdulillah kaitan dengan giat di awal bulan pertama sebagai anggota dewan, kalu untuk fraksi saya kira , Fraksi PKS dari sejak pelantikan anggota dewan sampai dengan hari ini tidak pernah terkunci pintunya, selalu terbuka. Kayaknya baik untuk anggota dewan maupun masyarakat yang lainnya. Termasuk saya setiap hadir di sini, sekretariat selalu ada siap untuk memberikan pelayanan bagi anggota dewan maupun yang berkepentingan, ” terang H. Dadang di ruang Fraksi PKS, Kamis (12/9/2024).
Namun, ia mengistilahkan kesan pertama tidak begitu menggoda, mana kala ketika masuk ruang paripurna pada tanggal 26 Agustus 2024 , undangan jam 14.00 , tapi acara baru dilaksanakan 1 jam kemudian.
“Harapan saya kepada anggota dewan mari berkomitmen meningkatkan kinerja dan disiplin, karena mau tidak mau kepercayaan masyarakat sangat perlu ditingkatkan. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap anggota dewan itu mari kita memperlihatkan kedisiplinan. Dengan kinerja kita baik disiplin waktu maupun kedisiplinan dengan kaitan tugas anggota dewan,” ujar mantan Kepala Desa Rahayu Kecamatan Margaasih ini.
H. Dadang Suryana juga menyampaikan bahwa Fraksi PKS sudah membentuk Komisi, namun mengenai komisi apa yang dipercayakan partai ia belum bisa menyebutkan.
“Kan ini baru dibentuk, karena bisa berubah. Namun yang jelas apapun yang ditugaskan partai dijalankan dengan baik. Karena ada istilah, dimana bumi dipijak di sana langit dijunjung, ” kata H. Dadang.
H. Dadang Suryana juga mengapresiasi warga Kecamatan Margaasih yang mengaku gembira memiliki 3 anggota DPRD dari Margaasih. Bahkan ungkapan kegembiraan warga itu terlihat dari karangan bunga ucapan selamat yang berjejer di halaman rumah H. Dadang Suryana saat ia dilantik.
Terhadap ungkapan kegembiraan itu, H. Dadang meyebut sikap warga itu syah-syah saja. “Kalau mereka gembira deng ada 3 anggota DPRD dari Kecamatan MargaasihSl syah-syah saja masyarakat punya kebanggaan Kecamatan Margaasih memiliki 3 anggota dewan. Tapi pada hakekatnya kami hanya merupakan utusan saja dari Kecamatan Margaasih. Kerja kami itu bukan untuk Kecamatan Margaasih saja , secara keseluruhan untuk Kabupaten Bandung. Cuma ya memang pasti yang namanya kita dari Margaasih, diutus, diamanahi dari warga minimal di Dapil 2,” katanya.
Terkait permasakah banjir yang sering terjadi di Margaasih, H. Dadang menyebut, masalah banjir, sampah, pendidikan, kesehatan harus diperjuangkan tidak hanya di Margaasih saja.
“Harus diperjuangkan oleh kita semua, bukan hanya di Margaasih saja, di Kabupaten Bandung itu kaitan pendidikan banyak masalah, kaitan dengan kesehatan pun banyak masalah , kaitan dengan lingkungan pun banyak masalah. Kaitan banjir, kaitan dengan sampah ini memang harus menjadi fokos kerja kita. Minimal kita bisa memperbaiki agar bisa mengurangi , ” ujar Dadang Suryana.
Menurut Dadang Suryana, masalah lingkungan, kesehatan, pendidikan itu tidak hanya dibebankan kepada pemerintah.
” Kaitan dengan hal itu memang harus ada kordinasi dan kerja sama dengan semua pihak, baik pemerintah , masyarakat, tokoh agama , tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda untuk bersama-sama memikirkannya, utamanya mengedukasi masyarakat bahwa masalah sampah bukan hanya tanggung hawab pemerintah, ” katanya.
H. Dadang menekankan masyarakat harus diedukasi, bagaimana menangani sampah sejak rumah. Karena masih banyak warga yang seenaknya membuang sampah, bahkan di pinggur jalan, di komplek juga orang seenaknya membuang sampah. Hari ini dibersihkan besok sudah ada lagi.
“Nah, ini harus betul-betul jadi program kita semua kaitan mengedukasi kepada masyarakat bahwa sampah itu bukan hanya kewajiban pemerintah saja. Bagaimana masyarakat betul-betul tanggung jawab kepada lingkungannya, ” imbuhnya.
H. Dadang mengasumsikan sampah diproduksi perorang itu 4 ons/ perhari. kalau di rumah tangga ada 4 orang atau 5 orang , jadi 2 kg perhari. ” Kalau sampah dikelola dipilah pilih , dimulai dari rumah tangga yang bisa dibakar dibakar, yang bisa dijual dijual, yang bisa dibikin pupuk dibikin pupuk sehingga sampah berkurang. Tapi masalahnya mengedukasi masyarakat, ” ujarnya.
H. Dadang Suryana berharap yang menjadi panutan harus dilibatkan. Di majelis taklim yang selama ini ustad atau tokoh agama bisa diakak kerja sama untuk menerangkan masalah penanganan sampah jika dilakukan bisa mengedukasi masyarakat. * Sopandi