Dejurnal.com, Garut – Gerakan Menanam Padi Serentak Di 14 Provinsi, bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Acara yang dipusatkan di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, bertepatan dengan
Hari Bumi 2025. Sementara diKabupaten Garut sendiri, kegiatan telah dilaksanakan di Kampung Ngontong, RT. 04 / RW. 14, Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler, Rabu (23/4/2025).
Hadir didalam acara kegiatan tersebut, drg. Hj. Luthfianisa Putri Karlina, M.BA., selaku Wakil Bupati Garut, Lettu Inf. Jajang selaku Pasiter Kodim mewakili Dandim 0611 / Garut, Iptu A. Hermawan selaku Kapolsek Tarogongkaler yang mewakili Kapolres Garut, Dede Setiawan, S. IP., Selaku Binluh mewakili Kasatpolpp Garut, Camat Tarogongkaler, Danramil 1111 Tarogongkaler Danpos oleh Peltu Furkon, Sekertaris Desa mewakili Kades Rancabango dan perwakilan Petani Desa Rancabango Kecamatan Tarogongkaler Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut selaku pimpinan kegiatan Ir. Haeruman, MP., menyampaikan, Kabupaten Garut secara administratif 37.407.000 hektar, dan sebagian besar adalah tanahnya adalah agraris jadi sebagian besar adalah komoditi yang diusahakan adalah komoditi pertanian”. Jelasnya.
“Adapun luas sawah di Kabupaten Garut kurang lebih sekitar 48 ribu hektar yang terdiri sawah tadah hujan, irigasi teknis, dan setengah irigasi teknis, lahan sawah ini yang akan ditanami adalah termasuk kedalam irigasi teknis ” ujarnya.
Lanjut Haeruman, alhamdulillah dari Pemerintah Pusat kita (Kabupaten Garut) mendapatkan alokasi dalam rangka swasembada pangan padi di Kabupaten Garut bekerja sama dengan TNI, jadi kami mendapat alokasi Irigasi perlombaan itu sekitar 133 titik, salah satunya untuk mengairi sawah – sawah tadah hujan yang tadinya diusahkan setahun sekali, dan dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat bisa diusahkn jadi setahun tiga kali tanam .
Menurut Haeruman, Kabupaten Garut mendapatkan juga alokasi Irigasi perpipaan, yang ditampung dan dalirkan kesawah, alokasi sumur tanah dangkal dan sumur tanah dalam dibeberapa wilayah pada tahun 2025, dan ini masuk kedalam program 100 hari kerja Bupati dan wakil Bupati Garut. Dimana alokasi Irigasi perpompaan yang tersebar di 25 titik, diwilayah kategorikan sawah tadah hujan. “Alhamdulillah kalau melihat kondisi atas alokasi bantuan sudah diberikan, Garut ini bisa swasembada pangan”. Tegasnya
Dari capaian target 12.856 hektar sudah tercapai 8.810 hektar (68%), harapannya akhir bulan April 2025 dapat tercapainya target 12.856 hektar. Melihat kondisi tanaman padi musim tanam satu, Insya Allah produksi padi kita, akan mengalami surplus sehingga kita bisa mensuplai daerah – daerah di kabupaten Garut, Insya Allah kebutuhan pangan di Kabupaten Garut, khususnya padi beras ini bisa tercukupi, bahkan siap melakukan pendampingan, pengaman untuk mencapai swasembada pangan sebagai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Garut dan salah satu Asta Cita Presiden (Pemerintah RI).
Sementara didalam sambutannya Wakil Bupati Kabupaten Garut yang lebih akrab Putri Karlina, menyampaikan, saat ini orang – orang repot mencari pekerjaan bahkan melamar kepabrik – pabrik tapi lupa bahwa identitas asli Kabupaten Garut Agraris Pertanian dan itu membuat lebih berdaya ketahanan pangan
“Atas nama Pemerintahan Kabupaten Garut tentu akan berusaha semaksimal mungkin, bagaimana caranya terjadi kesinambungan antara petani dengan sektor – sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Garut, terutama ini dalam urusan mensukseskan juga program presiden di sektor hilirisasi industri ” tegasnya
Lanjut Putri karlina, hari ini kita lihat bahwa industri di sektor non pertanian sektor-sektor barang yang memang kalah saing dengan kompetisi pasar Cina itu mengalami tantangan sendiri Tapi kalau kita mengingat bahwa Garut punya proporsi yang sangat besar dari hasil pertanian.
“kami akan menstimulasi tumbuhnya industri-industri di bidang pengolahan pangan atau pengolahan hasil pertanian sehingga para petani punya kestabilan harga, sehingga mempunyai kepastian di mana harus menjual Padi dan setelah itu tanamannya subur tumbuh kualitas yang baik mereka pun membutuhkan ke mana mereka harus menjual dari hasil-hasil pertaniannya”.
“Sekarang anak-anak muda tidak ingin jadi petani karena tidak ada kepastian dari kesejahteraan petani nah inilah yang kami inginkan bahwa kemudian dari petani-petani ini harus ada kaderisasi harus ada pertumbuhan-pertemuan dari anak muda untuk melanjutkan”.
“Upaya oleh pemerintah hari ini terkait dengan imunisasi di bidang industri pertanian nah selanjutnya saya memohon kepada Dinas Pertanian dan beserta jajaran serta kepada forkopimda, Forkopimcam, untuk selalu membantu mensupport kesejahteraan para petani dan mensupport ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Garut “.
“Secara khususnya supaya kita stabil secara harga, juga aman secara stok pangan dan semoga Garut bisa terus menajamkan identitasnya sebagai Kabupaten dengan pemasukan dari pertanian yang cukup besar,” Pungkas Wakil Bupati Garut.Yohaness