Dejurnal,com, Ciamis – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ciamis memberikan bantuan kepada dua warga dari daerah yang berbeda, setelah terdampar di Alun-alun Ciamis, Rabu (30/04/2025)
Kedua warga itu adalah satu dari Bogor dan satu lagi dari Cianjur, mereka harus merasakan pahitnya perjalanan yang tak sesuai harapan, hingga akhirnya meminta uluran tangan dari BAZNAS.
Tedi Handoko, pria asal Bogor, adalah salah satu dari musafir malang tersebut. Ia terdampar di Ciamis usai perjalanan panjang dari Majenang.
“Awalnya saya mau kembali ke kampung halaman dari Majenang dengan ongkos yang pas-pasan nantinya mau minta d jmput sodara tapi saya malah kehilangan hp satu-satunya alat komunikasi yang bisa saya andalkan,” terangnya.
Tanpa bekal dan tak bisa menghubungi keluarga, Tedi akhirnya mendapat informasi dari warga sekitar bahwa BAZNAS Ciamis dapat memberikan bantuan sosial.
“Bekal saya habis hp tidak ada saya putus asa tapi ada warga tadi yang memberitahu bahwa bisa meminta bantuan ke kantor BAZNAS saya diantar kesini mudah-mudahan mendapat solusi untuk bisa kembali ke Bogor,” harapnya
Di waktu yang hampir bersamaan, dua pemuda dari Cianjur bernama Dian dan seorang temannya juga mengalami nasib serupa. Keduanya tergiur tawaran kerja sebagai sopir dan kernet di sebuah perusahaan material di Ciamis yang mereka dapat dari media sosial Facebook.
“Kami mau melamar pekerjaan kebetulan liat iklan di Facebook dan nekat kesini dengan ongkos yang minim kami berpikir mau bekerja jadi cukup buat ongkos pergi saja eh ternyata tidak ada pekerjaan yang disebutkan itu malah penanggung jawabnya pun entah ternyata kami ditipu,” tutur Dian
Selama dua hari mereka terlunta-lunta di sekitar alun-alun tanpa uang, makanan, atau tempat berteduh yang layak.
“Sudah dua hari kami disini dan tidur di alun-alun kadang di pelataran masjid agung kami bingung mau kemana uang gak punya bekal juga sama,” ungkap Dian
Kondisi mereka akhirnya diketahui oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ciamis yang sedang patroli. Kemudian petugas tersebut memberikan arahan agar mereka mendatangi kantor Baznas Ciamis.
“Anggota kami melihat mereka duduk di taman dengan wajah letih. Setelah ditanya, ternyata mereka tertipu lowongan kerja palsu. Kami arahkan ke BAZNAS agar mendapat bantuan,” terang seorang petugas Satpol PP.
Juru bicara pelayanan sosial BAZNAS Ciamis, Parida membenarkan adanya laporan dari empat orang yang datang memohon bantuan ongkos pulang dihari itu. Kasus Tedi dan Dian juga temannya adalah dua diantaranya.
“Ini jadi sinyal bahwa perlu kehati-hatian ekstra dalam menerima tawaran kerja, terutama yang beredar di media sosial. Banyak yang ternyata hanya modus penipuan,” tegas Parida.
Menurut Parida, sebelum bantuan diberikan, pihak BAZNAS akan melakukan verifikasi mendalam, termasuk menelusuri identitas dan kronologi perjalanan pemohon bantuan.
“Kami ingin bantuan ini tepat sasaran, benar-benar untuk mereka yang membutuhkan,” imbuhnya.
Dikatakan Farida fenomena musafir nyasar yang kehabisan ongkos di wilayah Ciamis tampaknya bukan kejadian sekali dua kali.
“Ya ini bukan kasus pertama sebelumnya banyak kejadian serupa di antaranya adalah korban tipu daya lowongan kerja fiktif yang semakin marak di platform digital,” jelasnya
BAZNAS Kabupaten Ciamis mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan selektif dalam menyikapi tawaran kerja, terutama dari pihak yang tidak jelas latar belakangnya. Verifikasi dan konfirmasi kepada instansi atau pihak terkait sangat disarankan sebelum melakukan perjalanan jauh demi pekerjaan yang belum pasti.
Sementara itu, peran BAZNAS sebagai lembaga zakat resmi di daerah, kembali terbukti penting sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat rentan yang terjerat masalah sosial dan ekonomi di lapangan. (Nay Sunarti)