Dejurnal.com, Bandung – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung melaunching 10 poin bidang garapan dalam program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bandung di Gedung Mohamad Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Jumat (9/5/2025).
Launching 10 poin bidang garapan DLH tersebut bertema tema “Strategi Penguatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”.
“Saya ingin kembali menggugah kesadaran kolektif kita semua, ketika kita berbicara tentang lingkungan, sesungguhnya kita sedang berbicara tentang peradaban, masa depan, dan perilaku manusia,” tutur Bupati Bandung
yang didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah.
10 poin yang menjadi program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bandung tersebut :
1. Launching Peraturan Daerah No 2 tahun 2025 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Launching Instruksi Bupati Bandung No 5 tahun 2025 tentang Gerakan Pengurangan dan atau Pembatasan Pengurangan Kemasan/Wadah/Kantong Sekali Pakai di Kabupaten Bandung.
3. Launching Bedas Quick Response.
4. Launching Best Practice Capaian Kinerja Program Unggulan Strategis Kampung Bedas.
5. Launching Program Pengelolaan Limbah dan Sumber Kegiataan UKM Tahu menjadi Sumber Energi (IPAL Tahu).
6. Launching Program Perlindungan Masyarakat Hukum Adat.
7. Ketujuh, launching Pengukuhan 62 Orang Kader Edukasi Pengendalian Perubahan Iklim dan Konservasi Bedas.
8. Launching Penyerahan Penghargaan Proper Emas dan Properkab.
9. Launching Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemkab Bandung dan PT. Perusahaan Industri Ceres.
10. Launching Penandatanganan Nota Kesepahaman Dinas Lingkungan Hidup dengan Perhutani Adm Bandung Selatan.
Bupati Dadang mengatakan dalam tiga tahun terkahir, kerja keras dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.
“Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Bandung menunjukkan tren peningkatan, dari angka 54,78 pada tahun 2021 menjadi 59,87 pada tahun 2024. Komponen kualitas air yang sebelumnya berada di angka 32 pada tahun 2021 telah meningkat menjadi 42,67 pada tahun 2024,” kata Dadang.
Menurutnya, kualitas udara pun turut membaik, dari 78,9 menjadi 81,3 poin. Indeks kualitas lahan, lanjutnya, meskipun meningkat secara perlahan, tetap menunjukkan arah yang positif, dari 49,35 ke 49,77 pada kurun waktu yang sama.
Bupati menyebutkan, mulai tahun 2025, Pemerintah Pusat mengambil alih penetapan target IKLH, sehingga Pemerintah Kabupaten Bandung harus bekerja lebih keras, lebih sistematis, dan lebih inovatif agar tetap mampu memenuhi standar yang telah ditetapkan nasional.
Bupati Kang DS mengaku bersyukur karena kerja kolektif yang dilakukan juga telah mendapatkan pengakuan di tingkat nasional. Hingga tahun 2024, terdapat 118 lokasi yang telah menerapkan program Kampung Bedas dan Kampung Iklim (Proklim).
Pada tahun 2023 Kabupaten Bandung berhasil meraih peringkat 2 dalam Indonesia’s SDGS Action Award dari Menteri PPN/BAPPENAS.
“Selama tiga tahun berturut-turut, yakni 2022, 2023, dan 2024, saya secara pribadi dipercaya menerima penghargaan sebagai pembina Proklim dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” katanya.
Dadang Supriatna mengaku, di bidang keanekaragaman hayati, Pemkab Bandung menjalin kerja sama dengan PT. Perusahaan Industri Ceres untuk pengembangan Taman Kehati. Selain itu mendorong pelestarian nilai dan peran masyarakat hukum adat sebagai penjaga kearifan dan keharmonisan alam.
Bupati Dadang Supriatna mengajar semua lapian masyarakat untuk menjaga bumi, khususnya menjaga Kabupaten Bandung. Karena menurutnya ketika merawat lingkungan, kita sedang merawat masa depan anak cucu kita.
“Hayu, dengan spirit lebih Bedas, saatnya kita semua menjadi pahlawan bagi lingkungan,” harapnya.***pungkasnya.*Sopandi