Dejurnal, Ciamis,- Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Ciamis melakukan langkah persuasif dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2012 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3).
Melalui kegiatan sosialisasi kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL), Sat Pol PP menyampaikan aturan larangan berdagang di sepanjang Jalan Mr. Iwa Kusuma Sumantri dan kawasan Islamic Center Ciamis, Selasa (23/9/2025).
Kepala Sat Pol PP Kabupaten Ciamis, Raden Ega Anggara Al Kautsar, menegaskan bahwa sosialisasi tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga ketertiban ruang publik di pusat kota. Dengan pendekatan humanis, pihaknya lebih menekankan edukasi dan silaturahmi agar para pedagang memahami aturan tanpa merasa ditekan.
“Hari ini kami turun langsung bersilaturahmi serta memberikan edukasi terkait Perda K3. Kami ingin para pedagang memahami bahwa kawasan ini termasuk area terlarang untuk berdagang. Jadi, sebelum penertiban dilakukan, mereka sudah diberi pemahaman agar tidak terkena sanksi di kemudian hari,” jelas Ega.
Ega menambahkan, penegakan perda tidak serta-merta dilakukan dengan tindakan represif. Sat Pol PP memilih cara persuasif dengan tetap menghormati para PKL yang sebagian besar merupakan warga asli Ciamis dan menggantungkan hidupnya dari berdagang.
“Kami menggunakan pendekatan humanis. Karena para pedagang ini bagian dari warga kita sendiri, tentu mereka juga ingin Ciamis semakin tertib dan nyaman. Dengan komunikasi yang baik, kami yakin aturan ini bisa diterima dan dilaksanakan tanpa menimbulkan konflik,” katanya.
Lebih lanjut Ega menuturkan sebagai bentuk toleransi, Sat Pol PP memberikan waktu selama satu minggu kepada para pedagang untuk berbenah. Dalam masa tenggang tersebut, PKL diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan aturan, termasuk mencari lokasi alternatif yang diizinkan untuk berdagang.
“Kami beri waktu satu minggu agar para pedagang bisa beradaptasi. Ini bukan untuk mematikan mata pencaharian mereka, tetapi agar aktivitas ekonomi tetap berjalan di tempat yang sesuai aturan,” ujarnya
Dijelaskan Ega Perda No. 10 Tahun 2012 tentang K3 menjadi dasar hukum dalam menjaga kebersihan, ketertiban, dan keindahan wilayah perkotaan di Ciamis.
“Penegakan perda ini tidak hanya menyasar PKL, tetapi juga berlaku untuk seluruh aktivitas yang berpotensi mengganggu kenyamanan publik,” jelasnya.
Sosialisasi yang dilakukan Sat Pol PP di kawasan jalan utama dan Islamic Center ini bertujuan menjaga wajah kota Ciamis tetap tertata, rapi, serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat maupun pengunjung.
“Jika kota terlihat rapi dan tertib, maka citra Ciamis sebagai daerah yang religius dan ramah wisata akan semakin meningkat. Hal ini tentu berdampak positif pada ekonomi masyarakat secara keseluruhan,” tutur Ega.
Ega menekankan bahwa keberhasilan penegakan perda tidak bisa dicapai tanpa partisipasi masyarakat, termasuk para pedagang. Dengan adanya pemahaman bersama, pemerintah berharap para PKL turut mendukung terciptanya kota yang tertib, indah, dan nyaman.
“Kami percaya para pedagang juga punya niat baik agar Ciamis semakin maju. Mari kita sama-sama menjaga ketertiban kota ini, karena manfaatnya akan kembali kepada masyarakat sendiri,” pungkasnya (Nay Sunarti)