Ciamis, deJurnal,- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ciamis terus menunjukkan kiprahnya sebagai salah satu lembaga pengelola zakat yang menjadi rujukan nasional.
Sepanjang tahun 2025, BAZNAS Ciamis menerima kunjungan studi tiru dari puluhan BAZNAS kabupaten/kota dari berbagai daerah di Indonesia. Kali ini BAZNAS Kabupaten Subang yang berkunjung ke Ciamis. Kamis (18/12/2025)
Ketua BAZNAS Kabupaten Ciamis, Drs. H. Lili Miftah, menyampaikan bahwa tingginya minat daerah lain untuk belajar ke Ciamis menjadi bukti kepercayaan atas sistem dan tata kelola zakat yang telah dibangun selama ini.
“Yang kami miliki dan yang kami lakukan di Ciamis ini pada dasarnya adalah proses berbagi dan saling belajar. Banyak dari tamu kami merupakan pimpinan BAZNAS yang baru dilantik, sehingga membutuhkan referensi dan pengalaman lapangan,” ujar Lili Miftah.
Menurutnya, meskipun setiap daerah memiliki potensi dan keunggulan masing-masing, pengalaman BAZNAS Ciamis dalam membangun sinergi dengan pemerintah daerah serta penguatan sistem Unit Pengumpul Zakat (UPZ) hingga tingkat desa menjadi salah satu hal yang banyak dipelajari.
“Mulai dari hubungan dengan pemerintah daerah, sistem pengelolaan zakat, hingga penguatan UPZ desa, Alhamdulillah dinilai cukup berhasil dan bisa direplikasi di daerah lain,” katanya.
Capaian tersebut juga tercermin dari kinerja penghimpunan zakat. Hingga akhir 2025, realisasi penghimpunan BAZNAS Ciamis telah mencapai Rp26 miliar, melampaui target awal sebesar Rp24,2 miliar. Bahkan, capaian tersebut mendapat perhatian dari Bappenas yang melakukan kunjungan dan evaluasi langsung ke Ciamis.
“Target kita Alhamdulillah terlampaui. Ini hasil kerja kolektif, dukungan pemerintah daerah, dan kepercayaan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Subang, Dr. H. A. Sukandar, M.Ag, yang memimpin rombongan studi tiru, menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada BAZNAS Ciamis beserta seluruh jajarannya.
“Kami datang ke tempat yang tepat. Ekspektasi kami untuk belajar benar-benar terjawab di Ciamis. Dari sisi pengelolaan, sistem pembelajaran, hingga fasilitas dan penguatan UPZ desa, semuanya menjadi nilai plus dibandingkan daerah lain,” ungkap Sukandar.
Ia menilai, banyak praktik baik yang bisa dijadikan bekal untuk dikembangkan di Kabupaten Subang. Menurutnya, seluruh materi dan pengalaman yang diperoleh akan diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan kapasitas daerah.
“Kami pulang membawa oleh-oleh yang sangat berharga. Insya Allah, kami akan menerapkan langkah-langkah strategis secara bertahap, dengan semangat kolaborasi. Syukur-syukur ke depan bisa menyamai bahkan melampaui capaian Ciamis,” ujarnya.
Sukandar pun menyebut BAZNAS Ciamis sebagai “maha guru” dalam pengelolaan zakat daerah. Ia berharap silaturahmi dan kolaborasi antar-BAZNAS ini terus terjalin demi memperkuat peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan umat. (Nay Sunarti)












