Dejurnal.com, Bandung – Diikuti 6.000 peserta dari Sekolah Dasar (SD), guru Paud, dan PKBM Jambore Literasi 2025 digelar di Tirta Camelia Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dari tanggal 15 hingga 17 Desembar 2025.
Kegiatan yang diadakan Dinas Pendidikan bersama Komunitas Literasi Leksam Bedas ( Literasi Edukasi Keluarga Sekolah Anak dan Masyarakat) ini merupakan ajang apresiasi bagi pegiat literasi dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui program tantangan literasi selama 9 bulan. Jambore Literasi ini lah penutup dari program tantangan literasi selama 9 bulan itu.
Ketua Pelaksana Jambore Literasi 2025, Hildawati, S.Pd,M. AP mengatakan, selama 3 hari, Tirta Camelia bertransformasi menjadi sebuah taman bermain yang istimewa. Bukan taman bermain biasa, melainkan taman bermain yang dipenuhi oleh kata-kata, ide, buku, dan imajinasi tanpa batas.
“Jambore ini bukan sekadar kegiatan berkumpul, tapi sebuah pernyataan sikap. Pernyataan bahwa kita, generasi muda, percaya bahwa literasi adalah kunci utama untuk membuka pintu masa depan yang cerah. Literasi bukan hanya soal bisa membaca dan menulis.Literasi adalah kemampuan untuk memahami dunia, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan berempati melalui kekuatan bahasa dan informasi,” katanya.
Ia.menamabahkan, bahwa Jambore juga sebagai ajang mengasah keterampilan kreatifitas, Menemukan Kekuatan dalam Cerita dan Buku, Membangun Jaringan Persahabatan Se-Kabupaten Bandung.
Kambore Literasi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandunh, Asep Kusumah, S.Sos,M.Si. Ia mengajak untuk menggerakan dan menjaga literasi numerasi disekolah.
“Mari terus kita jaga.nyala literasi numerasi ini, sebagai pilar utama peradaban yang kita impikan. Sebab bangsa yang maju, adalah bangsa yang paham, bahwa di balik setiap deret tersembunyi keseimbangan dan ketentraman.Teruslah berhitung, teruslah beranalisis, teruslah berkarya! Majulah pendidikan daerah kita, menuju Indonesia Emas,” katanya.
Peserta Jambore Literasi terbagi dalam 10 kecamatan dengan jumlah 2000 peserta perhari. Konsep kegiatan outing class yang mengajarkan siswa berpikir kreatif. Ada kegiatan pembagian hadiah serta apresiasi penghargaan kepada para guru dan siswa yang aktif dalam gerakan literasi sekolah.
Abdul Kadir dari Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat sangat mengapresiasi jambore tersebut dalam peningkatan kualita mutu pendidikan bagi guru dan siswa.* Sopandi














