Dejurnal, Ciamis,- Ketahanan pangan bukan sekadar agenda nasional, tapi sudah menjadi gerakan masyarakat di Kabupaten Ciamis. Hal ini tercermin nyata dari Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, yang tampil memukau dalam penilaian Lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) tingkat Mabes Polri, Selasa (08/07/2025).
Rangkaian kegiatan yang digelar sejak pagi pukul 07.00 hingga 11.45 WIB ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga menjadi ajang pembuktian bahwa sinergi antara masyarakat desa, pemerintah daerah, dan institusi keamanan mampu melahirkan model pembangunan pangan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing nasional.
Dari pemanfaatan pekarangan rumah hingga penguatan kelembagaan wanita tani, Desa Jalatrang membuktikan bahwa desa bisa mandiri pangan jika diberi ruang untuk tumbuh. Komoditas lokal seperti bawang merah, ubi ungu, serta hasil olahan pangan lainnya menjadi simbol kemandirian sekaligus inovasi komunitas.
“Desa Jalatrang tidak hanya menanam tanaman, tetapi menanam harapan masa depan. Ketahanan pangan bukan sekadar ketahanan perut, tetapi juga ketahanan bangsa,” ungkap Sekda Kabupaten Ciamis, Dr. H. Andang Firman Triyadi, M.T., mewakili Bupati dalam sambutannya di hadapan para tamu dan tim penilai.
Tim penilai yang dipimpin langsung oleh Kasubdit Bhabinkamtibmas Ditbintibmas Korbinmas Baharkam Polri Kombes Pol Bambang Murdoko, S.H., S.I.K., M.H., dan Auditor Kepolisian Madya Tk III Itwasum Polri Kombes Pol R. Erry Agoeng Noegraha, S.I.K., turut didampingi Dirbinmas Polda Jabar Kombespol Gunarso, S.I.K.
Rombongan disambut hangat di Mako Polres Ciamis sebelum meninjau Eduwisata Kampung Bungur sebagai pusat pengembangan pangan lokal Desa Jalatrang. Hadir pula unsur Forkopimda Ciamis, di antaranya Pasi Intel Kodim 0613/Cms, Ketua PA Ciamis, Kasi Pidum Kejari, Asisten Administrasi Umum Setda Ciamis, kepala OPD terkait, Camat Cipaku, dan Kepala Desa Jalatrang.
Kapolres Ciamis AKBP Akmal, S.H., S.I.K., M.H. menyatakan bahwa program P2B ini sejalan dengan upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Pangan yang cukup dan bergizi adalah pondasi utama kestabilan sosial. Kami mendukung penuh kegiatan ini, karena ketahanan pangan adalah bentuk nyata dari ketahanan nasional,” tegas AKBP Akmal.
Tim penilai meninjau berbagai titik unggulan, seperti lahan pembibitan KWT Berlian, Posyandu Tunas Mekar 1, SDN 2 Jalatrang, serta Kampung Berseka yang menyajikan integrasi tanaman pangan, perpustakaan komunitas, UMKM olahan hasil tani, hingga budidaya ikan lele di pekarangan.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyerahan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada KWT sebagai bentuk apresiasi dan penguatan program pemberdayaan berbasis desa.
Lebih dari sekadar lomba, momentum ini memperlihatkan bahwa desa bisa menjadi pionir perubahan. Edukasi, inovasi, dan kolaborasi menjadi fondasi penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang dimulai dari desa.
Kabupaten Ciamis kini menanti hasil penilaian, namun satu hal sudah pasti: semangat warga Desa Jalatrang telah menginspirasi, bahwa dengan sinergi dan gotong royong, desa bisa menjadi motor perubahan bangsa. (Nay Sunarti)