Dejurnal, Ciamis,- Kabupaten Ciamis menjadi tuan rumah Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-IX Ikatan Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Wilayah 2 Tahun 2025 yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Ciamis, Senin (11/08/2025).
Kegiatan tersebut bukan hanya ajang silaturahmi mahasiswa PGMI, tetapi juga menjadi momentum promosi daerah sekaligus wadah pertukaran gagasan untuk memajukan pendidikan dasar Islam yang humanis, inklusif, dan adaptif.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. Erwan Darmawan, S.STP., M.Si., menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Ciamis.
“Menjadi tuan rumah adalah kehormatan sekaligus kesempatan untuk memperkenalkan Ciamis. Silaturahmi ini Insyaallah akan menjaga nama baik dan mengharumkan daerah,” ujarnya.
Erwan mengapresiasi peran generasi muda PGMI yang memikirkan pendekatan strategis dalam pengelolaan pendidikan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan formal, pondok pesantren, dan pembinaan karakter.
“Kita ingin membangun pola kerja sama yang mengajarkan moral, bela negara, wawasan nusantara, hingga adat istiadat lokal. Bukan sekadar proyek perubahan, tetapi cita-cita yang ingin segera kita realisasikan,” tambahnya.
Menurut Erwan inovasi pengelolaan pendidikan berbasis karakter sejalan dengan gagasan Kadisnaker Ciamis.
“Kita ketahui Pa Dase mempunyai gagasan melalui proyek perubahan bertema “Pembinaan Terpadu Peserta Didik Khusus Melalui Pendekatan Humanis” yang digagas dalam Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II,” jelasnya
Kepala Dinas Tenaga Kerja Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarok, S.H., .menjelaskan poyek tersebut mengusung pola pembinaan peserta didik berperilaku khusus melalui pendekatan pesantren dan nilai-nilai humanis, melibatkan berbagai pihak seperti TNI, Polri, MUI, Kemenag, dan stakeholder pendidikan lainnya.
“Karakter kebangsaan harus dibangun dengan pola yang humanis, disiplin tapi tetap manis, sehingga pelajar dan pemuda Ciamis tumbuh adaptif, bahagia, serta memiliki kekuatan iman dan takwa,” ujar Dase.
Dase menerangkan melalui proyek perubahan bertema “Pembinaan Terpadu Peserta Didik Khusus Melalui Pendekatan Humanis”, telah merancang model pembinaan bagi peserta didik dengan perilaku khusus, menggabungkan pembelajaran berbasis pesantren dengan nilai-nilai humanis.
“Fokusnya adalah membangun karakter generasi muda Ciamis, bukan hanya wawasan kebangsaan, tetapi juga pembinaan moral, kedisiplinan, dan nilai-nilai kemanusiaan yang manis, khas kultur Ciamis,” tuturnya.
Lebih lanjut Dase menjelaskan, pembinaan akan menyasar pelajar dan pemuda, khususnya generasi Panca Waluya di Jawa Barat.
“Dengan pendekatan yang memadukan unsur daerah dan pesantren. Kegiatan ini akan melibatkan stakeholder eksternal seperti TNI, Polri, MUI, Kementerian Agama, serta unsur pendidikan daerah,” terangnya.
Menurut Dase, sinergi berbagai pihak akan melahirkan generasi yang dinamis, adaptif, bahagia, dan memiliki kekuatan iman serta takwa.
“Begitupun dengan akronim “MANIS” yang berarti Manusiawi, Adaptif, Nasionalis, Inspiratif, dan Spiritual, sebagai identitas penguatan karakter pemuda Ciamis, Insyaallah, masa depan Ciamis akan diisi oleh generasi yang hidup dalam kedinamisan, memegang teguh nilai agama dan budaya lokal, serta siap bersaing di tingkat nasional,” tegasnya.
Program tersebut sejalan dengan kultur agamis masyarakat Ciamis, sekaligus menjadi strategi berkelanjutan untuk memperkuat peran pendidikan berbasis karakter dalam membentuk SDM unggul di daerah.
“Dengan sinergi Muswil IX PGMI dan inovasi pembinaan pendidikan semoga menjadi pijakan penting bagi Kabupaten Ciamis dalam membentuk generasi Panca Waluya Jawa Barat serta generasi yang sehat jasmani rohani, berakhlak mulia, berdaya saing, serta berakar pada nilai budaya lokal dan spiritualitas,” pungkasnya. (Nay Sunarti)