Dejurnal, Ciamis,- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. Erwan Darmawan, S.STP., M.Si., menyatakan dukungan penuh terhadap proyek perubahan bertema “Pembinaan Terpadu Peserta Didik Khusus Melalui Pendekatan Humanis”.
Program yang digagas Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarok, S.H., sebagai bagian dari Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II.
Erwan menilai ide tersebut sejalan dengan karakter masyarakat Ciamis yang agamis dan menjunjung nilai-nilai kebersamaan.
“Saya mengucapkan selamat dan sukses atas ide brilian ini. Pendekatan humanis melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan pesantren sangat relevan dengan Ciamis. Bagi kami di Disdik, siap membantu dengan segala sumber daya yang ada,” ujarnya, Senin (11/08/2025).
Menurut Erwan, program tersebut bukan hanya inovasi di bidang pendidikan, tetapi juga strategi berkelanjutan untuk memperkuat peran pendidikan berbasis karakter.
“Melalui sinergi dengan pesantren, pembinaan peserta didik khusus dapat berjalan lebih efektif, menciptakan generasi yang Hirup Manjing Dinamis tur Agamis (HUMANIS),” jelasnya.
Erwan berharap proyek tersebut menjadi langkah nyata dalam membentuk SDM unggul, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Selain itu, pendekatan ini juga mendukung visi Pemkab Ciamis untuk membangun daerah yang maju, mandiri, dan berkelanjutan melalui penguatan sektor pendidikan,” imbuhnya
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarok, S.H., menyampaikan Program HUMANIS merupakan akronim dari Hirup Manjing Dinamis tur Agamis dirancang untuk membina peserta didik dengan perilaku khusus melalui pendekatan berbasis pesantren dan nilai-nilai kearifan lokal.
Dase menjelaskan, inovasi HUMANIS lahir dari keprihatinan terhadap tantangan moral dan sosial yang dihadapi generasi muda, seperti tawuran pelajar, kecanduan gawai, penyalahgunaan narkoba, hingga pelanggaran hukum lainnya.
“Anak-anak dengan perilaku menyimpang bukan untuk disingkirkan, tetapi harus dipulihkan melalui pendekatan yang menghargai harkat dan martabat mereka,” ujarnya
Melalui metode pembinaan berbasis pendidikan karakter bernuansa pesantren, program tersebut mengintegrasikan nilai agama, sosial, dan bela negara.
“Anak-anak dibimbing dalam lingkungan kondusif, religius, dan inklusif agar tumbuh menjadi pribadi sehat secara moral, spiritual, dan sosial, program ini sudah di implementasikan dan berjalan di beberapa lokasi selama kurang lebih 2 bulan,” tuturnya
Konsep HUMANIS sendiri menurut Dase mengajak peserta didik untuk menjalani hidup secara adaptif, aktif, dan religius, selaras dengan harmoni dunia-akhirat.
Filosofi ini berpadu dengan nilai-nilai Panca Waluya yang digaungkan Pemprov Jabar, Cageur, Bageur, Bener, Pinter, tur Singer sehat, baik hati, jujur, cerdas, dan pekerja keras.
“Dengan mengedepankan kearifan lokal, program ini bukan hanya membentuk kecerdasan akademis, tetapi juga memperkuat integritas dan daya tahan sosial anak-anak,” jelas Dase.
Menurut Dase HUMANIS sendiri disiapkan sebagai program terpadu dengan melibatkan Dinas Pendidikan, Disnaker, Kementerian Agama, MUI, kepolisian, TNI, pondok pesantren, dan peran aktif orang tua. Untuk memperkuat implementasi di lapangan, Pemkab Ciamis akan menerbitkan Surat Edaran Bupati, Surat Keputusan Tim Terpadu, dan Peraturan Bupati sebagai payung hukum utama.
Bupati Herdiat melalui visinya “Sinergi Mewujudkan Ciamis Maju dan Berkelanjutan” menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen dalam membangun masa depan daerah.
“Inovasi HUMANIS adalah refleksi komitmen kami terhadap masa depan generasi muda. Pendidikan karakter tidak cukup disampaikan lewat teori, tapi harus dirasakan lewat pendekatan yang menyentuh hati,” tegas Dase.
Dase berharap, melalui pembinaan terpadu tersebut akan lahir pemuda Ciamis yang unggul secara akademis, berakhlak mulia, dan memiliki integritas tinggi untuk bersaing di kancah global.
“Sesuai tagline yang kami usung, Dengan Pembinaan Terpadu melalui Pendekatan HUMANIS Mewujudkan Generasi Pemuda Ciamis yang Dinamis dan Agamis. Syubbanul Yaum Rijaalul Ghod, Pemuda Hari Ini Adalah Pemimpin di Masa Depan,” pungkasnya. (Nay Sunarti)