Dejurnal.com, Karawang – Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Jayakerta yang berlokasi di desa Jayamakmur Kecamatan Jayakerja Karawang dibangun untuk mengurangi beban pembuangan tempat sampah akhir (TPA) Jalupang, karena saat ini volume sampah 8 Kecamatan yang ditangani wilayah UPTD Rengas Dengklok mencapai 222 ton perhari sedangkan DLHK hanya mampu mengangkut sampah per harinya sebanyak 42 ton dengan 7 armada truk.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wawan Setiawan di ruang kerjanya, Jumat (10/9/2021).
Menurutnya berbagai upaya dilakukan sudah dilakukan, namun volume sampah terus bertambah sedangkan DLHK hanya 52 unit truk dengan daya angkut 364 kubik perhari, itu juga kalau semua truk pengangkut sampahnya tidak ada kendala, namun pabila trouble ya volume angkut dan buangnya ke TPA berkurang ,sehingga butuh solusi kongkrit yang tidak jadi beban APBD.
“Alhamdulilah Kabupaten Karawang dapat bantuan pembangunan Tiga TPST dari dana bantuan dari Word Bank, Mentri Luhut Panjaitan dan Kementrian PUPR sebesar Rp 24 Miliar untuk pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) di Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta, TPST Cirejag Jatisari dan TPST Mekarjati Kecamatan Karawang Barat,” jelasnya.
Dikatakan Wawan, ketiga TPST yang bakal dibangun bisa menampung sampah dari utara selatan dan barat Karawang serta dapat mengurangi beban sampah yang di buang ke TPA Jalupang, karena TPST dapat berpungsi merecycle dan memilah serta mengolah sampah produktif, sedangkan sampah residunya yang tidak bisa dimanfaatkan dibuang ke TPA Jalupang, nanti di lokasi TPST ada bank sampah dan ada juga mesin cacah plastik serta peralatan lainnya untuk mengolah sampah rumah tangga, untuk TPST Jayamakmur akan dibangun diatas lahan 4.000 meter dengan anggaran sebesar Rp 13.5 Miliar sedangkan TPST Cirejag Jatisari Rp 4,7 Miliar dan TPST Mekarjati Rp 4,7miliar.
“Saat ini kita sosialisasi terhadap masyarakat yang tinggal dilingkungan TPST dan mereka paham pungsi TPST,” ungkapnya.
Munculnya bantuan dana segar untuk TPST setelah kunjungan Mentri Koordinator, Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar di lokasi pembangunan TPSA di Kota Bandung. Jawa Barat, belum lama ini. Pada kesempatan tersebut, Bupati Karawang, Dr. Cellica Nurachadiana juga ikut hadir menyaksikan langsung salah satu titik TPST yang telah mulai berjalan di Kota kembang Bandung, Jawa Barat sehingga rencana pembangunan TPST untuk daerah Kabupaten Karawang di wilayah Jayamakmur Kecamatan Jayakerta, di Kelurahan Mekarjati, Karangpawitan dan Desa Cirejag.
Usai mendampingi Mentri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI, Bupati Karawang, Dr. Cellica Nurachadiana, menyampaikan bantuan pembangunan dari Pusat untuk pembangunan TPST di Kabupaten Karawang menjadi komitmen dan fokus menangani permasalahan sampah selama lima tahun ke depan,karena saat ini
Jumlah populasi masyarakat di Kabupaten Karawang diangka 2,5 juta penduduk yang memproduksi sampah hingga 1200 ton per hari jadi wajar kalau Karawang dapat bantuan TPST dari Pemerintan pusat agar fokus mengatasi masalah sampah saat ini.
Adapun rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kecamatan Jayakerta, menurut pendapat salah seorang peneliti sampah asal DKI Jakarta, Adejaya, secara statistik dengan melihat dari atas peta geografis di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tentunya, pembangunan TPST lebih dibutuhkan oleh beberapa wilayah padat pemukiman penduduk seperti di daerah Kecamatan Rengasdengklok Kecamatan Jayakerta dan sekitarnya,
“Jadi TPST yang berlokasi di desa jayamakmur yang bisa olah sampah sampai 30 ton sehari bisa jadi solusi. Dan wilayah Utara Karawang sendiri belum ada tempat untuk sampah yang ini diolah dengan teknologi namun itu bukan tempat pembuangan akhir. TPST artinya tempat pengolahan sampah terpadu,” ujarnya.
Tentu saja, sambung Cellica, rencana pembangunan TPST di perbatasan wilayah Desa Kemiri, Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta, sebagai wujud bantuan dari World Bank melalui Kemenko Marvest RI bagi sejumlah daerah, termasuk daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan menghadirkan sentuhan teknologi untuk pengolahan sampah secara terpadu diyakini bakalan dibutuhkan sebagai wujud tindakan preventif menghadapi masa depan bagi tiap manusia dalam mengahadapi permasalahan sampah secara global.
“Bisa jadi TPST akan terasa sangat berguna pada waktu 5-10 tahun yang akan datang di Kecamatan Jayakerta,” pungkasnya.***RF