Dejurnal.com, Bandung – Silaturahmi tidak hanya bisa dilakukan dengan berkumpul di sebuah aula stau gedung, tapi di alam terbuka sambil tadabur alam pun bisa.
Seperti halnya dilakukan oleh keluarga besar Oen Ependi. Puluhan dari hampir 145 anggota keluarga Oen Ependi yang berdomisili di Sayati Hilir, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu ini berkumpul dalam tajuk silaturahmi sambil tadabur alam di kawasan Hutan Pinus objek wisata alam Wayang Windu Panenjoan, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Minggu (15/1/2023).
Silaturahmi ini diisi dengan amanat dari Salah satu sesepuh keluarga Oen Efend, Leman. Ia menyampaikan, bahwa kegiatan yang dilakukan tersebut harus disadari sebagai silaturahmi.
“Ada satu hadis yang sangat panjang, tetapi jika disimpulkan bahwa kita diwajibkan silaturahmi karena termasuk dalam amal soleh,” ujar Leman.
Kemudian dilanjutkan dengan membacakan silsilah keluarha Oen Efendi. Keluarga besar ini juga selalu mengadakan silaturahmi hari media Idul Fitri, yang sampai saat ini sudah lebih dari 20 tahun diselenggarakan.
Silaturahmi di Hutan Pinus diisi juga dengan game yang dipandu oleh Wawan Karnawan. Game tersebut cukup menghibur dan berhadiah hiburan yang menarik.
Usai bercengkrama di hutan pinus, dilanjut menuju wisata alam Wayang Windu. Objek wisata dengan udara yang sejuk yang berada di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut.
Nama Wayang Windu Panenjoan diambil dari dua gunung, yaitu Gunung Wayang dan Gunung Windu. Sedangkan, panenjoan berasal dari bahasa Sunda yang berarti penglihatan, karena dari tempat itu orang bisa melihat ke segala penjuru.
Meninggalkan Wayang Windu untuk pulang, sebagian anggota keluarga menyempatkan diri mampir ke makam putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz yang wafat dalam insiden di Sungai Aare Swiss, 26 Mei 2022 dan ditemukan 8 Juni 2022, lalu dimakamkan tanggal 13 Juni 2022 di Cimaung.*** Sopandi