Dejurnal.com, Bandung – Memey, sudah 5 tahun mengasuh sanggar tari jaipong dan Lingkung Seni (LS) Sakanca di Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Senelum pandemi Covid-19, peserta kursus tari jaipong di sanggarnya taking kurang dari 100 orang. Hampir 2 tahun pakem, kembali aktif lagi setelah situasi normal, kini yang berlatih di sanggarnya ada 70 orang.
Sanggar Sakanca kini sudah tidak mendatangkan pelatih tari, karena beberapa penari hasil didikan Memey sudah bisa mengajarkan tari ke generasi baru.
“Sudah bisa cari uang. Sudah kembali modal,” seloroh Memey di satu acara di Kecamatan Pemeungpeuk, Santa (4/2/2023).
Jadwal latihan tari di Sanggar Sakanca, kata Memey 2 kali dalam seminggu. Hari Minggu jam 1 siang, sedangkan hari Rabu jam 15 sore.

Lingkung Seni Sakanca juga sampai sekarang masih eksis manggung di acara hajatan atau opening seremoni.
Memey mengaku, di Sanggarnya tari
jaipongan lebih ke jaipong tradisi. Alasan mempertahankan tradisi karena menjunjung budaya Sunda.
“Ingin ngamumule budaya Sunda, dan mengenalkan seni Sunda pada anak-anak dan generasi sekarang,” kata Memey. *** Sopandi