Dejurnal.com, Bandung- Menjelang PKS menggelar Musyawarah untuk memutuskan mendukung Ketua Umum PKB Mihaimin menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anis Baswedan, kemarin Muhaimin Iskandar menghadiri acara Halaqoh para Ajengan dan Habib di Kabupaten Bandung, di Hotel Sunshine Resort, Soreang, Kabupaten Bandung, Jum’at (15/9/2023).
Setelah menjadi khotib solat Jum’at di Masjid Agung Al Fathu, Soreang, Cak Imin hadir di tengah para ajengan didampingi pengurus PKB, pengurus PKB Jabar serta Kabupaten Bandung, termasuk Ketua DPC PKB yang juga Bupati Bandung Dadang Surpiatna.
Dalam kesempatan tersebut, Muhamin menceritakan latar belakang maju sabagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan. Kata Muhaimin, di akhir Agustus berbagai dinamika koalisi berkembang.
“Para ketua PKB berkumpul di Jakarta. Waktu itu saya membicarakan pamilihan legislatif saja, tapi seperti air mengalir deras janji ulama- ulama diibaratkan air, jangan tergenang, jangan sampai jadi bau,” kata Muhaimin.
Maka segera air tersebut harus mengalir, jalur yang paling bagus untuk Indonesia yang ‘ baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (satu negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya)’.
Menurut Muhaimin, sekira setahun ke belakang para habib berkumpul di Jakarta termasuk dirinya dengan Anies Baswedan, serta Yusuf Kalla juga hadir, mempersoalkan dirinya (Cak Imin) supaya jadi pemimpin.
Bahkan, Cak Imin mengungkapkan kalau dirinnya sudah diparintah Kiayi Kholl As’Ads (putra salah satu pendiri NU) supaya mendampingi Anies Baswedan, itu di tahun 2021.
Cak Imin mengaku, dirinya dipanggil oleh Kiyai Kholl As’Ads, terus dipinta harus bersanding dengan Anies Bswedan dalam Pilpres. Denhan permintaan ini ia mengaku, saat itu termenung sejenak, tidak langsung bisa memberi jawaban.
“Jadi, benih-benihnya sudah ada sejak awal. Sesudah meminta pendapat ke ulama dan solat istiharah, ya saya maju, ” kata Muhaimin.
Sejalan dengan itu, aku Muhaimin PKB membuat kaputusan untuk mendeklarasikan diri sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.
Muhaimin berharap, para kiyai dan para ajengan di Jawa Barat supaya mengajarkan prinsp air mengalir jadi fakta kekuatan untuk memenangkan Pemilu 2024.
25 tahun reformasi, kata MuhaImin, 2024 menuju perubahan yang lebih bagus melalui tahapan yang membutuhkan kesadaran pemimpin bagi bangsa , semua masyarakat, penyempurnaan berbagai model kebijakan mengukur kekurangan dan kelebihan.
” Insya Alloh koalisi perubahan jadi penyempurna kebijakan dari keterbatasan jadi kaadilan dan kemerdekaan yang hakiki untuk negara. PKB pernah dengan SBY selama 10 tahun, 10 tahun dengan presiden Jokowi. Sekarang PKB memiliki kesempatan untuk menyempurnakan 25 taun reformasi dalam pemerintah,” kata Muhaimin. *** Sopandi