Dejurnal, Ciamis,- Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, secara resmi membuka kegiatan Training Raya Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis Tahun 2025 yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Ciamis, Senin (14/07/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Mewujudkan Konsep Khairu Ummah, Linearitas Modernisasi Islam untuk Menciptakan Pemimpin Berkualitas Moral dan Intelektual.” tersebut ditandai dengan pemukulan Goong oleh Bupati Ciamis.
Dalam sambutannya, Herdiat memberikan apresiasi tinggi kepada HMI Cabang Ciamis atas terselenggaranya forum kaderisasi yang dinilai penting dan strategis dalam membentuk karakter, kepemimpinan, serta kapasitas intelektual generasi muda.
“Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada HMI Ciamis. Kegiatan ini tidak hanya membentuk kemampuan berpikir kritis, tetapi juga membangun komitmen keumatan dalam bingkai nilai-nilai keislaman,” ujarnya
Herdiat menegaskan bahwa membangun daerah tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, melainkan memerlukan sinergi dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa.
“Sehebat apapun seorang Bupati, tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan dari semua pihak. Saya mengajak adik-adik mahasiswa HMI untuk bersama-sama membangun Ciamis yang lebih baik,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa ini merupakan kali keempat dirinya menghadiri kegiatan HMI di Ciamis, sebagai bentuk perhatian dan dukungan penuh terhadap proses kaderisasi mahasiswa.
“Kita membutuhkan lebih banyak pemimpin masa depan yang lahir dari proses intelektual dan spiritual yang matang seperti yang dilakukan HMI. Tema Khairu Ummah ini sangat relevan dengan tantangan zaman,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Ciamis, kata Herdiat, membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi HMI, khususnya dalam bidang pendidikan, sosial, dan pemberdayaan pemuda.
“Kemajuan daerah sangat bergantung pada gerakan intelektual dan spiritual dari pemuda. Kami berharap kader HMI tidak hanya aktif di tingkat nasional, tapi juga memberi kontribusi nyata di tingkat lokal,” katanya.
Bupati berharap para peserta dapat memanfaatkan forum tersebut sebaik mungkin untuk memperluas wawasan, memperkuat nilai keislaman, dan membangun jaringan perjuangan
Ketua Umum HMI Cabang Ciamis, Aditya Maulana Aziz, menyampaikan Training Raya Nasional kali ini menghadirkan tiga jenjang pengkaderan utama HMI, yaitu:
-Senior Course (SC)
-Intermediate Training / Latihan Kader II (LK II)
-Latihan Khusus Kohati (LKK)
“Ketiganya menjadi ruang strategis dalam mencetak kader-kader HMI yang unggul secara moral, intelektual, dan kepemimpinan, dengan peserta hampir tersebar dari seluruh Indonesia,” ucapnya
Aditya mengungkapkan training tersebut merupakan bagian dari proses pengkaderan yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Konsep rumah kader yang kami pelajari dari berbagai literatur mengajarkan bahwa HMI bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi ruang pembinaan yang berorientasi pada perubahan. Ini adalah langkah konkret untuk membentuk generasi yang bukan hanya menjadi penonton sejarah, tapi menjadi aktor utama dalam membawa perubahan,” tegas Aditya.
Aditya juga menekankan bahwa forum pelatihan jenjang LK 2 (Latihan Kader 2) ini bukan semata-mata forum instruksional, tetapi wadah bagi para peserta untuk mengasah kesadaran, tanggung jawab, dan kepemimpinan secara mandiri.
“Kawan-kawan peserta diharapkan mengikuti training ini dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Ini bukan hanya pelatihan administratif, melainkan modal untuk masa depan, demi menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi (PAO) PB HMI, Sukrin Mukhtar, yang hadir mewakili Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan, menyampaikan tantangan serius yang dihadapi generasi muda, terutama dalam menghadapi era kecerdasan buatan (AI).
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap perkembangan AI. Tapi ada hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh teknologi, seperti daya pikir kritis, moralitas, dan etika. Di sinilah pentingnya kader HMI untuk terus memperkuat identitasnya sebagai pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga bermoral,” katanya.
Sukrin juga menggarisbawahi bahwa menjadi pemimpin tidak cukup hanya dengan menguasai teori, tetapi harus bisa menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam keseharian.
“Moral tidak bisa diajarkan hanya lewat wacana. Ia harus hadir dalam perilaku. Dan kader HMI harus mampu menjadi contoh nyata nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.
HMI Cabang Ciamis menyatakan komitmennya untuk terus konsisten membina kader-kader unggul yang siap berkontribusi nyata di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara. (Nay Sunarti)