Ciamis, deJurnal,- Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tantangan pembelajaran di era kecerdasan buatan (AI), para guru di Kabupaten Ciamis diajak untuk memperkuat kembali esensi pendidikan: penguasaan pengetahuan dasar, karakter, dan profesionalisme.
Pesan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Erwan Darmawan, saat mewakili Bupati Ciamis Herdiat Sunarya pada Seminar Hari Guru Nasional (HGN) ke-32 dan HUT ke-80 PGRI di Aula K.H. Ahmad Dahlan STIKKes Ciamis, Senin (24/11/2025).
Seminar yang digelar PGRI Kabupaten Ciamis ini mengusung tema “Pengenalan dan Implementasi Deep Learning dalam Era Kecerdasan Buatan, Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat.”
Erwan menyampaikan bahwa kinerja pendidikan Ciamis menunjukkan tren positif. Learning Skill Index (LSI) Ciamis kini mencapai 14,31, jauh di atas rata-rata nasional yang berada di angka 12.
“Peningkatan tahun ini mencapai 0,13. Tahun lalu hanya 0,01. Ini capaian besar dan berkat kerja keras guru-guru di Ciamis,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga budaya Adiwiyata yang sudah berjalan kuat di sekolah-sekolah.
Dalam sesi refleksi, Erwan menegaskan pentingnya tetap menempatkan pengetahuan dasar sebagai prioritas pembelajaran.
“Bahagia itu penting, tetapi kemampuan dasar tidak boleh diabaikan. Kalau kelas 3 belum bisa membaca, kapan mereka akan bisa? Itu harus kita benahi bersama,” tegasnya.
Guru diminta tetap menjaga moral, adab, dan keteladanan.
Bupati melalui Erwan juga mengapresiasi peran media yang telah menjaga suasana kondusif di dunia pendidikan Ciamis.
“Terima kasih kepada media yang selama ini membantu menjaga pemberitaan tetap jernih dan kondusif,” ujarnya.
Sementara itu Ketua PGRI Kabupaten Ciamis, Edi Rusyana, menegaskan bahwa HUT ke-80 PGRI tahun ini menjadi momentum memperkuat solidaritas antar guru serta meningkatkan kompetensi melalui berbagai program.
Edi mengungkapkan bahwa sistem informasi keanggotaan PGRI kini jauh lebih rapih dan berkembang pesat.
“Dulu anggota sekitar 5.400 orang, sekarang sudah menjadi 8.300 anggota. Data keanggotaan kini lebih jelas dan tertata,” ujarnya.
Selama rangkaian HUT PGRI, berbagai kegiatan telah dilaksanakan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
“Kita ikut lomba penyanyi solo, bulutangkis, catur, dan konten pembelajaran tingkat provinsi. Alhamdulillah dapat juara dua untuk solo, juara tiga bulutangkis, dan juara tiga konten pembelajaran,” jelas Edi.
Di tingkat kabupaten, PGRI juga menggelar lomba solo, penulisan esai, konten pembelajaran bersama Guru Sakti, serta kegiatan donor darah bekerja sama dengan HDCI.
Seminar pendidikan yang digelar hari ini juga bagian dari program peningkatan kompetensi guru, termasuk sesi sosialisasi jurnalistik.
“Guru harus memahami jurnalistik dan bisa bersinergi dengan pers. Tanpa publikasi, capaian dan kegiatan kita tidak akan dikenal. Kami ingin hubungan PGRI dan media bersifat simbiosis mutualisme,” ucapnya.
Menanggapi kondisi cuaca ekstrem yang sedang melanda, PGRI Ciamis memberikan imbauan khusus.
“Kami mengimbau semua satuan pendidikan tetap hati-hati namun tetap tenang. Guru harus menjadi penenang dalam situasi ekstrem, bukan ikut panik,” tegas Edi.
PGRI juga merencanakan pembentukan Satgas PGRI yang akan bekerja sama dengan BPBD untuk membantu penanganan bencana di sekolah.
“Kami rencanakan mulai Januari Satgas PGRI dibentuk, agar guru bisa terlibat langsung saat terjadi bencana di wilayah masing-masing,” katanya.
Edi menyampaikan bahwa upacara HGN akan digelar pada 28 November 2025 kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Jumat Berkah.
Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan Konkerkab pada 27 Desember 2025 mendatang, sekaligus menandai selesainya program 100 hari kerja PGRI Ciamis.
“Tema kami sederhana, meningkatkan persaudaraan dan memperkuat karakter insan PGRI. Dan yang paling penting, jangan lupa bahagia,” pungkasnya. (Nay Sunarti)














