• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Sabtu, Oktober 4, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in Budaya

Jamasan Pusaka Galuh, Ngamumule Warisan Budaya Ciamis

bydejurnalcom
Rabu, 25 September 2024
Reading Time: 3 mins read
Jamasan Pusaka Galuh, Ngamumule Warisan Budaya Ciamis
ShareTweetSend

Dejurnal.com, CIAMIS – Tradisi Jamasan (Tradisi membersihkan benda-benda pusaka) Kerajaan Galuh menjadi tradisi budaya rutin di Tatar Galuh Ciamis. Khususnya, digelar setiap tahun di bulan Rabiul Awal atau Maulud. Kali ini, Tradisi Jamasan berlangsung di Situs Jambansari Ciamis. Selasa (24/09/2024)

Benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Galuh yang disimpan di Museum Galuh Pakuan (Pendopo Selagangga) di Jalan K.H Ahmad Dahlan, Kecamatan Ciamis ini diarak oleh para Keturunan Kerajaan Galuh dari Museum ke Jambansari.

Sebelum prosesi Jamasan dimulai, semua Keturunan Kerajaan Galuh menggelar doa bersama di halaman Makam Raden Adipati Aria Kusumadiningrat Bupati Ciamis ke-16 yang memerintah dari tahun 1839-1886. Setelah itu, barulah benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Galuh itu dibersihkan. Pada Jamasan kali ini hanya 8 benda pusaka inti yang dibersihkan. Terdiri dari Keris Betok, tumbak, keris,dan pedang.

BacaJuga :

Jumling di Baleendah, Bupati Ajak Camat dan RW Kawal Program MBG

Sosialisasi Empat Pilar, Agun Gunandjar Ingatkan Pentingnya Toleransi dan Persatuan

Transformasi Pendidikan Islam Pesantren, Menjawab Tantangan Global dengan Basis Qurani

Kedelapan benda pusaka tersebut satu persatu dibersihkan oleh petugas dengan air yang diambil dari 8 sumber mata air, yaitu dari Air Salawe, Air Pulau Majeti, Air Panjalu, Air Gunung Padang, Air Karang Kamulyan, Air Putrapingan, Air Imbanagara dan Air Jambansari. Adapun prosesinya selesai dibersihkan dengan air lalu dikeringkan dengan di lap menggunakan wewangian dan seterusnya di asapi dengan dupa lalu disimpan kembali ketempat penyimpanan.

Ketua Yayasan Kusumadiningrat, Adi Garjita menyampaikan tradisi Jamasan merupakan agenda khusus bagi keluarga Raden Adipati Arya kusumadiningrat setiap tahun di bulan Maulud untuk merawat bendahara pusaka.

“Pertama memang tradisi Jamasan ini untuk ajang kita bisa bersitulahturahmi dengan warga Tatar Galuh dan juga kita merawat barang-barang peninggalan Kerajaan Galuh,” ujarnya.

Dikatakan Adi tradisi juga bentuk dari ngamumule merawat benda pusaka dan melestarikan budaya warga Tatar Galuh Ciamis. Pelestarian kebudayaan ini juga merupakan amanat undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan,

“Tradisi Jamasan juga merupakan kekayaan tradisi budaya yang memiliki nilai filosofis tinggi. Maka, tradisi ini juga terpelihara sebagai investasi budaya supaya anak cucu kita mengetahui ternyata di Tatar Galuh ini masih banyak budaya yang harus kita lestarikan,” ujarnya.

Adi juga berharap dirinya dan beberapa tokoh kebudayaan lainnya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah untuk lebih intens lagi dalam masalah kebudayaan.

“Sinergitas antara Pegiat Kebudayaan dan Pemerintah harus terjalin, agar tercipta masyarakat Tatar Galuh yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan nilai budaya. Karena sudah menjadi ciri khas dari Galuh itu sendiri,” harapnya

Sementara itu Sekretaris Dinas (Sekdis) Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Budpora) Rd. Ega Anggara Al Kautsar, SH., MM mengapresiasi kegiatan Jamasan sebagai bentuk ngamumule budaya adat tradisi yang harus tetap terpelihara.

“Dengan memelihara adat tradisi atau ritual budaya yang ada di Jambansari ini minimal masyarakat Ciamis mengetahui sejarah Galuh atau Ciamis yang cukup panjang sehingga nanti akan menjadi sebuah kebanggaan dan motivasi untuk generasi mendatang” ucapnya.

Ega menjelaskan Ciamis dikatakan kota seribu situs karena hampir seluruh pelosoknya ada kabuyutan dan di bulan Maulud banyak kegiatan-kegiatan ritual budaya tradisi yang dilakukan bukan hanya Jamasan Jambansari.

“Sebenarnya tradisi atau ritual kebudayaan seperti ini adalah sumber kekayaan dan sebuah aset Ciamis yang harus terus dikembangkan, Isyaallah dari Pemerintah Daerah akan terus mendorong masyarakat untuk melestarikan budaya ya,” katanya

Ega pun menekankan pelestarian budaya tersebut tidak memiliki makna lain hanya ngamumule (budaya) saja. Bukan migusti (menuhankan) tapi mupusti (melestarikan).

“Kita hanya mengambil nilai-nilai intisari dari hal-hal baik yang sudah diberikan sebagai simbol dan sebuah identitas yang harus coba dikaji untuk diterjemahkan dalam proses kehidupan kekinian,” pungkasnya.

Kegiatan Jamasan ini dihadiri oleh Keluarga Keraton Galuh itu sendiri, Kabuyutan-kabuyutan, para siswa, dari unsur Forkompinda antara lain dari Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, BPBD, Disbudpora, dna lainnya.(Nay)**

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Mulai Besok Bupati Dadang Supriatna Cuti Masa Kampanye

Next Post

Dicekoki Miras, Siswi MTs Ciamis Diduga Jadi Korban Rudapaksa Siswa SMA

Related Posts

Kades Bumiwangi Lukmanul Hakim, Resmikan Sumur Bor untuk Warga Wujudkan Akses Air Bersih
deNews

Kades Bumiwangi Lukmanul Hakim, Resmikan Sumur Bor untuk Warga Wujudkan Akses Air Bersih

Sabtu, 4 Oktober 2025
Bupati Ciamis Tindak Lanjut Dugaan Keracunan MBG di Kawali, Minta Pengawasan Dapur Lebih Ketat
deNews

Bupati Ciamis Tindak Lanjut Dugaan Keracunan MBG di Kawali, Minta Pengawasan Dapur Lebih Ketat

Jumat, 3 Oktober 2025
Ketua GOW Ciamis Tekankan Peran Perempuan dalam Menguatkan Empat Pilar Kebangsaan
deNews

Ketua GOW Ciamis Tekankan Peran Perempuan dalam Menguatkan Empat Pilar Kebangsaan

Jumat, 3 Oktober 2025
Jumling di Baleendah, Bupati Ajak Camat dan RW Kawal Program MBG
deNews

Jumling di Baleendah, Bupati Ajak Camat dan RW Kawal Program MBG

Jumat, 3 Oktober 2025
Sosialisasi Empat Pilar, Agun Gunandjar Ingatkan Pentingnya Toleransi dan Persatuan
deNews

Sosialisasi Empat Pilar, Agun Gunandjar Ingatkan Pentingnya Toleransi dan Persatuan

Jumat, 3 Oktober 2025
Transformasi Pendidikan Islam Pesantren, Menjawab Tantangan Global dengan Basis Qurani
Kalam

Transformasi Pendidikan Islam Pesantren, Menjawab Tantangan Global dengan Basis Qurani

Jumat, 3 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Pasir Warna Merah Dipakai Bahan Matrial Proyek Irigasi Cipalasari, Sekarang Berganti Pakai Pasir Hitam

Senin, 30 Agustus 2021

Siapa Pengelola dan Penerima Manfaat CSR Peternakan Ayam Manggis Senilai 4 Miliar?

Rabu, 6 November 2019

KabarDaerah

KPU Jabar Sosialiasi Pendidikan Pemilih Pilgub Jabar Bersama DPD XTC Jawa Barat di Garut

Minggu, 29 September 2024

FKPBN Gelar Ekspedisi Touring Jawa-Bali, Gali Kearifan Lokal dan Torehkan Prestasi di Dunia Perfilman

Senin, 28 April 2025

Rapat Paripurna DPRD Hari Jadi ke 384 Kabupaten Bandung, Hj Renie Rahayu Fauzi Ajak Masyarakat Memegang Kebersamaan

Senin, 21 April 2025
Kolase : Empat lembar tiket masuk dengan dua lembar parkir wisata Sayang Heulang, Sekjen FPPG Pian Sopyana (kanan)

Pengunjung Wisata Sayang Heulang Mengeluh, Ada Kejanggalan Dalam Penarikan Tarif Masuk dan Parkir

Jumat, 31 Desember 2021

Menkomdigi Tinjau Program Pendidikan Karakter di Resimen Armed Purwakarta

Rabu, 14 Mei 2025

Klinik Abang Ijo Untuk Warga tidak mampu Diresmikan

Sabtu, 8 Maret 2025

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste