Dejurnal.com, Bandung – Masyarakat petani Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung yang tergabung dalam organisasi Gerakan Pemuda Tani Indonesia dan warga masyarakat umum menggelar aksi unjuk rasa di Katulampa Jalan Raya Pacet Desa Cipeujeuh Kecamatan Pacet. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan bentuk protes terhadap pelaksanaan proyek Sistem pengelolaan air minum (SPAM) yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja yang dianggap tidak wajar dan memberatkan masyarakat khususnya masyarakat para petani.
Ketua Koordinator Gerakan Pemuda Tani Indonesia Kecamatan Pacet, Dedi, mengungkapkan bahwa masyarakat petani mendesak ingin ada kebijakan dari PDAM untuk segera memberikan kejelasan terkait soal pelaksanaan proyek SPAM PDAM Kami dari warga petani Gerakan pemuda Tani Indonesia saya menghawatirkan adanya program PDAM SPAM tidak sesuai sama aturan sama masyarakat kecil lanjutannya air akan berkurang di masa musim kemarau.
“PDAM tidak ada sosialisasi sekali sama masyarakat kecil sama para petani tidak ada sosialisasi dan saya menanyakan kepada Kepala Desa jawaban kepala Desa sama dengan warga masyarakat petani ya akhirnya saya langsung sama para petani kelompok petani saya mengadakan acara Unjukrasa seperti ini,” Ungkapnya
Jadi tidak ada jawaban dari PDAM SPAM dari Cimahi, tidak ada jawaban untuk para petani mengambil air dari mana berapa detik dan diambil dari yang dulu juga sudah tidak cukup.
“Magung Sagaracipta Cipeujeuh saya megang sawah wilayah Cipeujeuh punya masyarakat petani mencapai semuanya 137 Hektar yang punya saya 20 Hektar jadi keluhan saya seperti itu bagaimana solusinya sama para petani pihak PDAM jangan seenaknya ngambil air tanpa musyawarah dari petani ini petani yang hadir semuanya petani saya yakin bukan petani palsu ini asli yang megang petani ini satu orang mencapai 600 tumbak dan 1 Hektar. Jadi tujuan saya meminta keadilan meminta keadilan saja bagaimana caranya pihak PDAM turun lah ke Kecamatan berdialog sama para petani itulah sementara yang saya bisa sampaikan.” Keluhnya.
Sementara di tempat yang sama Kepala Desa Cipeujeuh, Deden Ghofaro S.Ip, menyampaikan kekecewaan di warga masyarakat yang menyampaikan kepada kita selaku pemerintahan Desa Cipeujeuh, merasa kecewanya karena apa yaitu aturannya sosialisasinya belum dilaksanakan terhadap warga masyarakat.
“Tapi yang perlu saya sampaikan jangankan ke masyarakat ke saya ajah itungannya belum. Waktu untuk program yang ini progam yang gali kau tiba – tiba datang kesaya teh langsung menggali jadi warga masyarakat itu spontan karena mereka melihat ada plang mohon maaf terganggu dengan adanya galian makanya mereka itu spontan datang kesini dan tadi pun hanya berapa puluhan orang sebetulnya tidak banyak kalau tau semua waduh repot juga dan saya sebagai pemerintahan Desa sangat – sangat berharap kepada pihak PDAM dalam kegiatan program PDAM ini tolong sosialisasikan, dulu biar program ini berjalan lancar aman,” Ujarnya.
Mnurutnya, kita mendukung program pemerintah dengan catatan jalankan aturannya dan tetap masyarakat bertanya kepada pemerintahan desa sedangkan desa tidak tahu mau benjawab bagaimana.
“Makanya salah satunya PDAM tolong sosialisasikan dulu supaya warga masyarakat tenang didalam melaksanakan kegiatan pertanian yang mana kan program pemerintah pusat kan jelas harus kuat dalam ketahanan pangan sekarang mau kuat bagaimana ketahanan pangan kalau air nya di ambil 1.100 per detik nah itu salah satu catatan yang ini sosialisasikan dulu untuk pengambilan program air PDAM ini ” Tutur Deden Ghofaro.
Toni Santuri Perwakilan dari pihak pengusaha selaku pelaksana lapangan mengatakan, pihaknya akan sampaikan ke PDAM untuk sosialisasi ke warga khususnya daerah Pacet untuk menyelesaikan masalah – masalah di lapangan yang kita bisa lanjut aman dan tidak ada temuan lagi seperti ini.
“Untuk galian di wilayah Desa Cipeujeuh rasanya secepatnya setelah beres pekerjaan ini lanjut ke Cipeujeuh dari Cipeujeuh langsung ke Maruyung dari Maruyung ke Cikitu dengan adanya penolakan dari warga ini langkah yang akan di lakukan oleh pihak perusahaan dari saya mungkin permasalahannya seperti apa dan bisa melakukan sosialisasi dengan PDAM secara langsung dan saya akan sampaikan keatasan saya,” Katanya.(**AR)