Ciamis, deJurnal,- Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 16 Kabupaten Ciamis menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pada Sabtu (22/11/2025) di Aula KPU Ciamis.
Mengusung tema “Rukun di Udara, Akrab di Darat, Iman di Hati, Sosial Diutamakan”, kegiatan tersebut menjadi momentum strategis untuk memperkuat kelembagaan, jaringan komunikasi radio, serta sinergi sosial–kebencanaan sebagai mitra pemerintah dan masyarakat.
Rakerwil digelar sebagai tindak lanjut dari rapat kerja tingkat daerah dan provinsi, sekaligus ruang evaluasi dan konsolidasi agar arah program RAPI sejalan dengan kebutuhan wilayah Ciamis.
Ketua RAPI Daerah Jawa Barat, Yaya D. SE, menegaskan bahwa rapat kerja merupakan kewajiban organisasi dan bagian penting dari tata kelola kelembagaan.
“Rapat kerja itu hukumnya wajib, minimal satu tahun sekali atau ketika ada kebutuhan penting lainnya,” ujarnya.
Menurut Yaya, RAPI menetapkan tiga fokus utama penguatan organisasi:
1. Peningkatan tata kelola kelembagaan di semua tingkatan
2. Pengembangan dan penyesuaian jaringan komunikasi radio wilayah
3. Peningkatan kerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga kebencanaan
“RAPI ini ruhnya komunikasi. Karena itu prioritas kami tetap pada penguatan jaringan dan sinergi, terutama dalam operasi komunikasi kebencanaan,” jelasnya.
Yaya menambahkan bahwa meskipun terjadi pergantian kepemimpinan, arah kebijakan tetap mengacu pada program nasional yang kemudian diturunkan ke tingkat provinsi dan wilayah.
“Seluruh program dirancang adaptif, menyesuaikan kebutuhan lokal masing-masing daerah,” tuturnya
Dijelaskan Yaya RAPI Kabupaten Ciamis, telah memiliki 12 lokal aktif dari total 27 kecamatan, dengan jumlah anggota aktif mencapai 502 orang.
“Penguatan jaringan dilakukan melalui pemetaan ulang titik komunikasi, peningkatan kapasitas anggota, dan kolaborasi dengan lembaga kebencanaan,” jelasnya.
Secara nasional, RAPI hadir di 37 provinsi, dan RAPI Jawa Barat menaungi 26 wilayah kabupaten/kota
Diungkap Yaya untuk memperluas literasi publik, RAPI memprioritaskan program edukasi yang menyasar pelajar, mahasiswa, pemerintah, dan pelaku industri.
Dengan empat program utama RAPI Go to School, RAPI Go to Campus, RAPI Go to Government dan RAPI Go to Industry
“Program ini menjadi cara kami mengedukasi generasi muda dan memperluas pemahaman tentang komunikasi radio,” ujar Yaya.
Sementara itu, Drs. H. Yusup SH MM (JZ10CV) mengulas sejarah RAPI sebagai organisasi komunikasi radio resmi yang diakui pemerintah.
RAPI berdiri pada 10 November 1980 untuk menata penggunaan radio antar penduduk yang sebelumnya tidak teratur, dan menjadi wadah pembinaan dan pengawasan Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP).
“Di Ciamis, meski tidak tercatat pasti tahun berdirinya, RAPI telah lama dikenal aktif dalam kegiatan sosial, kebencanaan, dan dukungan komunikasi bagi agenda pemerintah daerah,” jelas Yusup
Sementara itu ketua RAPI Wilayah 16 Kabupaten Ciamis, Adang Suhendar, menjelaskan bahwa program kerja yang dijalankan saat ini merupakan kelanjutan dari RAPINAS dan RAPIDA.
“Selama program masih relevan, insyaallah akan terus kami jalankan dengan baik,” ungkapnya.
Adang menambahkan bahwa berdasarkan arahan pusat, RAPI Ciamis untuk sementara tidak menambah lokal baru. Fokus saat ini adalah penguatan lokal yang sudah ada.
Dalam upaya modernisasi organisasi, Adang mengungkapkan bahwa RAPI Ciamis tengah menyusun aplikasi digital berisi seluruh aturan dan ketentuan organisasi.
“Aplikasi ini akan menjadi alat bantu bagi anggota untuk mengakses regulasi secara cepat dan terintegrasi,” jelasnya.
Adang berharap RAPI Ciamis akan terus memperkuat jaringan komunikasi, kolaborasi dengan pemerintah daerah, BPBD, dan Dinas Sosial, serta menjaga soliditas organisasi.
“Kami ingin RAPI Ciamis semakin adaptif, kreatif, dan solid dalam menjalankan peran sosial dan kebencanaan,” pungkasnya. (Nay Sunarti)













