Dejurnal, Ciamis,- Dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan di tingkat dasar hingga menengah, Pemerintah Desa Beber meluncurkan program unik bertajuk “Satu Anak, Satu Anak Kambing” Program tersebut merupakan bagian dari strategi Kepala Desa Beber, Miftah Sofhwa, untuk memastikan setiap anak di desa Beber dapat menuntaskan pendidikan minimal hingga jenjang SMA.
Launching program dilaksanakan di Balai Desa Beber bersamaan dengan acara Kelulusan Sekolah Kesetaraan Paket B dan C. Senin (30/06/2025)
Kepala Desa Beber Miftah Sofhwa menjelaskan bahwa terdapat dua pendekatan utama yang kini diterapkan di Desa Beber yakni Pendidikan Kesetaraan untuk Usia 25 Tahun Ke Atas, bekerja sama dengan lembaga pendidikan nonformal Paket B dan C agar warga dewasa bisa memperoleh ijazah setara SMP dan SMA., dan Program “Satu Anak Satu Kambing”, yang menyasar anak-anak usia sekolah dasar.
“Setiap anak yang duduk di bangku SD atau MI akan diberikan satu ekor anak kambing. Kambing ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) selama satu tahun pertama sebelum diserahkan kepada keluarga anak tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Miftah menegaskan bahwa anak kambing yang diterima tidak boleh dijual hingga enam tahun.
“Karena tujuan kita agar anak usia sekolah bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, karena diprediksi dalam enam tahun kambing itu sudah berkembang biak dan menjadi sumber pendanaan pendidikan lanjutan anak setelah lulus SD,” tuturnya
Diungkap Miftah program tersebut bersumber dari hasil pemberdayaan kelompok Ketahanan Pangan Desa, yang kini telah memiliki 15 kelompok ternak dengan rata-rata 20 ekor kambing per kelompok.
“Awalnya, kelompok ini dibentuk dengan modal 10 ekor kambing dan berkembang melalui kontribusi sosial para peternak,” ungkapnya.
Menurut Miftah setiap tahun kelompok tersebut bisa mendistribusikan sekitar 30 ekor anak kambing untuk mendukung program tersebut.
“Target kami pada 2026 adalah memiliki minimal 500 ekor kambing. Bahkan di tahun 2028, kami ingin agar setiap warga memiliki setidaknya satu kambing,” imbuhnya.
Dikatakan Miftah setiap pendistribusian kambing diawasi oleh ketua RT setempat untuk memastikan kambing tersebut tidak dijual dan dipelihara dengan baik hingga cukup besar sebagai investasi pendidikan.
Miftah menerangkan Statistik Pendidikan Desa Beber berdasarkan data desa, per hari Senin 30 Juni 2025 yaitu:
* 59 orang lulusan sarjana (S1-S3)
* 23 orang lulusan D1-D3
* 158 balita
* 513 warga belum menyelesaikan SMA dan sedang mengikuti penyetaraan
“Dalam waktu dekat, seluruh warga yang belum lulus SMA dapat menyelesaikan pendidikan mereka melalui program kesetaraan, jadi PR kami yang 513 orang lagi agar bisa lulus,” paparnya
Miftah menegaskan bahwa program “Satu Anak Satu Kambing” difokuskan untuk anak-anak warga Desa Beber Anak dari desa tetangga yang bersekolah di wilayah Beber tidak secara otomatis mendapatkan bantuan tersebut.
“Ini soal tanggung jawab sosial terhadap warga sendiri. Kalau anak dari luar, silakan ajukan ke desa asalnya,” tegasnya
Program tersebut juga mendapat apresiasi tinggi dari anggota DPRD Kabupaten Ciamis Komisi A, Mohamad Ijudin, yang menyebut langkah yang diambil Desa Beber sebagai terobosan luar biasa dalam pemberdayaan ekonomi sekaligus pendidikan masyarakat desa.
Menurut Ijudin, program tersebut sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat desa dan sejalan dengan visi pembangunan berbasis desa yang selama ini digaungkan oleh Pemkab Ciamis.
“Inovasi ini luar biasa. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tapi juga tentang mendorong keluarga agar lebih peduli terhadap pendidikan anak-anak mereka. Memberikan seekor kambing untuk setiap anak yang sekolah adalah bentuk insentif ekonomi dan motivasi sosial yang jarang kita temui, bahkan mungkin ini yang pertama di Ciamis, atau mungkin di Indonesia,” ujarnya
Lebih lanjut, Ijudin menegaskan bahwa pembangunan di Kabupaten Ciamis harus dimulai dari sektor pedesaan. Desa menjadi fondasi strategis untuk menciptakan ketahanan ekonomi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Meskipun secara kelembagaan DPRD tidak bisa langsung memberikan dukungan program tertentu, Ijudin menyatakan bahwa secara pribadi dirinya siap mendukung penuh inisiatif-inisiatif seperti Desa Beber. Ia pun menyebut Desa Beber sebagai contoh ideal kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan lembaga pendidikan non-formal.
“Saya pribadi sudah lama bersahabat dengan Desa Beber. Bahkan salah satu ambulans yang saya fasilitasi pun saya tempatkan di desa ini karena melihat semangat gotong royong dan kreativitas yang sangat tinggi,” tambahnya.
Ijudin juga berharap agar Pemkab Ciamis terus memberikan bimbingan dan pendampingan kepada desa-desa lain yang memiliki potensi dan gagasan inovatif. Ia mengajak agar keberhasilan Desa Beber menjadi inspirasi bagi seluruh desa di wilayah Kabupaten Ciamis.
“Bayangkan jika semua desa di Ciamis melakukan hal yang sama. Laju kemajuan akan sangat cepat. Ini bukan mimpi, ini strategi pembangunan yang bisa kita wujudkan bersama,” tutupnya (Nay Sunarti)