Dejurnal.com, Garut – Setelah PAC Partai Demokrat Kecamatan Cibalong, yang mengkritisi eksistensi Anggota DPR RI Siti Mufatahah karena dianggap kurang peduli kepada pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) khususnya yang berada di Kabupaten Garut.
Rudi Rahayu selaku Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Cibalong menganggap Siti Mufatahah kurang peduli ketika ada kegiatan reses yan tidak pernah mau bersilaturahmi dengan PAC-PAC terutama di Kabupaten Garut, apalagi mengajak untuk ikut serta dalam kegiatan yang di selenggarakan di Dapilnya.
Dalam pandangan Rudi, Siti Mufatahah adalah sosok anggota DPR RI yang memang cukup dekat dengan masyarakat, dan cukup sering melakukan kegiatan turun ke basis bertemu para konstituen di dapilnya.
“Tetapi tidak cukup itu saja, mau bagaimanapun Pimpinan Anak Cabang adalah merupakan ujung tombak perjuangan partai yang seharusnya dibina dan di pelihara, tidak mungkin ada DPP, ada DPD ada DPC, ada Anggota DPR dan DPRD kalau tidak ada PAC,” ujarnya.
Hal senada ternyata datang dari Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Sukawening yang berharap kepada Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Siti Mufattahah untuk tidak menganak tirikan pengurus Partai yang berada di daerah.
“Kami berharap Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat mengevaluasi kinerja Siti Mufattahah yang selama ini terkesan lupa dan membiarkan keberadaan Pimpinan Anak Cabang tanpa ada pembinaan,” kritik Diki Permana selaku Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Sukawening.
Menurutnya, pihak PAC Partai Demokrat Kecamatan Sukawening pun sepakat terhadap rencana para PAC lainnya yang akan bersilaturahmi ke kantor DPP Partai Demokrat.
“Semoga kami keluh kesah kami bisa didengar,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu tokoh Garut, Sitorus menanggapi keluhan dua pengurus PAC Partai Demokrat adalah suatu hal yang wajar dan memang begitu faktanya yang dilakukan oleh Para Legislatif, ketika dia mau mencalonkan diri jadi anggota sejuta senyum dan rayuan maut diobral, tebar pesona dengan janji-janji politik, namun setelah jadi seolah kacang lupa kulitnya
“Saya masih ingat bu siti sampai nangis di depan para kepala desa jangan sampai ada di dapil saya kepala desa masuk penjara, nyatanya ketika ada kepala desa masuk penjara boro-boro nangis,” ujar Sitorus sambil senyum sinis.***Yohannes