Dejurnal.com, Garut – Sejatinya, Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (HUT Korpri) yang ke – 49, dijadikan momen bagi para insan Korpri lebih dewasa dan kesempatan untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat walau kondisi saat ini dalam pandemi Covid -19.
Ironisnya, di Kabupaten Garut bertepatan dengan HUT Korpri terselip sebuah cerita, beberapa ASN sebagai anggota Korpri tersandung masalah dengan Aparat Penegak Hukum (APH) baik berurusan dengan pihak Kepolisian atau Kejaksaan.
Hal itu menjadi sorotan berbagai pihak, salah satunya dari Wakil Ketua Aliansi Media Massa Nasional Indonesia Kabupaten Garut, Sitorus.
“Terkait hal tersebut menunjukan begitu lemahnya sistem pengawasan kinerja di lingkup Pemda Kabupaten Garut, selama dibawah Pimpinan Bupati Garut H. Rudy Gunawan SH., MH., MP., sehingga wajar dan pantas kado terindah di HUT Korpri banyak ASN/PNS terjerat kasus di APH,” Jelasnya.
Padahal, lanjut Sitorus, di lapang Setda dan sudut ruang Kantor Dinas begitu jelas terpampang baligo tentang fakta integritas dan peraturan kewajiban dan larangan bagi ASN dimana mereka bernaung, namun itu hanya sekedar jadi pajangan saja atau memang kualitas SD nya rendah, lantas buat apa adanya Bimtek, Diklatpim?
“Kini yang jadi pertanyaan menggelitik seabreg penghargaan dan prestasi yang diraih buat apa, kalau toh banyak ASN atau pegawai Pemda Garut bermasalah dengan APH, bahkan kini rumor banyak ASN main serong dengan rekan kerjanya, ada apa semua ini?” Tegasnya.
Sitorus mengungkapkan adanya salah satu contoh kasus di Seketariat DPRD, dimana terkait rotasi, mutasi dan promosi sebagai bentuk penyegaran malah tidak jadi.
“Akhirnya terjadi kisruh di internal, dan mosi tidak percaya terhadap pada unsur Pimpinan,” Pungkasnya.
Catatan dejurnal.com, dalam beberapa hari ini terekspos adanya operasi tangkap tangan (OTT) kepada salah satu ASN dan tertangkapnya seorang pejabat dalam kasus penyalahgunaan narkoba oleh Sat Narkoba Polres Garut, persis menjelang HUT KORPRI ke 49.***Red