Dejurnal.com, Garut – Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) kecewa karena saat melakukan audensi di Kantor DPRD Kabupaten Garut Kadisdik, BAZNAS dan Kepala Cabang BJB tidak hadir sama sekali.
Padahal audensi yang rencana membahas tentang pemotongan Zakat Profesi TPG sebesar 2.5 persen tersebut jauh hari sudah dijadwalkan.
Ketua Umum FPPG, Asep Nurjaman di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Kabupaten Garut mengaku kecewa dengan tidak hadir pihak Dinas Pendidikan, BAZNAS dan BJB Garut yang diundang dalam audien tersebut.
“Ketidakhadiran Dinas Pendidikan, BAZNAS dan BJB Garut tentu membuat kami sangat kecewa,” tandasnya.
Padahal, lanjut Asep, polemik potongan zakat ini harus segera diselesaikan dan jangan terkesan menghindar ataupun mengelak dari permasalahan ini.
“Saya berharap setelah ada kekecewaan. Di dalam penjadwalan ulang nanti Kadis Pendidikan, Ketua Baznas dan Kepala BJB Garut dan pihak terkait semua bisa hadir,” ujarnya.
Kekecewaan lain, imbuh Asep, selain tidak hadirnya pejabat terkait, juga sudah menunggu selama dua jam, dijadwalkan pukul 09.00 WIB harusnya sudah mulai, namun ternyata mulur dan tak pada datang.
“Jika dipenjadwalan kedua Disdik, BAZNAS dan BJB Garut tidak hadir masyarakat tinggal menilai, kondisi birokrasi Garut seperti apa,” cetusnya.
Asep berharap audien terkait potongan zakat TPG ini secepatnya dijadwalkan kembali.
“Kalau sudah dijadwalkan kembali tidak hadir jangan menyalahkan kami,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen FPPG, Pian Sopyan sangat kecewa atas pernyataan Ketua Komisi IV yang memimpin audiensi dimana mengatakan di depan publik bahwasannya pihak FPPG sudah melakukan komunikasi sebelumnya dan dikatakan sudah beres.
“Seharusnya Ketua Komisi IV memiliki etika dan menjaga marwah DPRD,” tandasnya.
Pian mengatakan, Ketua Komisi IV dan memberikan contoh atitude yang baik kepada masyarakat, jangan asal bunyi dan menjustice FPPG sudah islah dan membatalkan audensi.
“Pernyataannya ini sungguh melukai hati kami dan sangat tidak terpuji, kami sangat kecewa,” pungkasnya.
Terkait hal ini, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Garut H. Ade Rijal memberikan penjelasan bahwa dirinya menghubungi para pihak yang diundang dalam audiensi termasuk pihak Disdik.
“Ketika dihubungi pihak Disdik menyampaikan sudah ada komunikasi sebelumnya, yaa jujur saya jadi tersinggung, kalau sudah komunikasi kenapa audien,” terang Ade Rijal saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Sudah adanya komunikasi, lanjut Ade Rijal, tentu menimbulkan persepsi yang bermacam-macam. Kendati demikian, Ade mengatakan bahwa pihaknya sudah mengclearkan hal itu.
“Justru pihak kami menilai Dinas Pendidikan menunjukan perilaku kurang etis, karena telah mengabaikan undangan resmi DPRD Kabupaten Garut, padahal sudah melayangkan surat resmi untuk menerima audiensi dari LSM- DPP FPPG dan LSM Fraksi, sampai menunggu selama 2 jam tetap tidak konfirmasi apapun ke pihak DPRD,” pungkasnya.***Yohannes