Oleh Lli Guntur
Nabi Musa AS pernah berkata bahwa sakitnya dicabut nyawa itu setara 300 kali tebasan pedang.
“HUWA QODRU TSALATSA MIATI DHORBATIN BISY-SYAIFI (Sakitnya syakaratul maut itu kira-kira tiga ratus kali sakitnya pukulan pedang)”. (HR. Ibnu Abid Dunya).
Maka dari itu untuk menghadapi resiko sakit dan pedihnya syakarul maut Nabi SAW mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa berdua : ALLAAHUMMA INNAKA TA’HUDZURRUUHA MIN BAINIL ‘ASHOBI WAL QOSOBI WAL ANAAMILI ALLAAHUMMA FA A INNII ‘ALAL MAOTI WA HAWWINHU ‘ALAYYA ( Ya Allah sesungguhnya Engkau mengambil nyawa dari antara urat,ruas dan anak-anak jari. Ya Allah,maka tolonglah aku atas kematian dan mudahkanlah/ringankanlah kepedihannya atas aku).
Nabi SAW menyuruh supaya membacakan surah Yaa Siin bagi orang yang sedang menghadapi syakaratul maot atau bagi orang yang telah meninggal.
MAN QORO A YAA SABTIGHOO I WAJHILLAAHI GUFIRO LAHU MAA TAQODDAMA MIN DZANBIHI FAQRO UHAA ‘INDA MAUTAAKUM (Siapa yang membaca surah Yaa Siin dengan tulus ikhlas karena Allah,maka diampunkan baginya dosa-dosa yang lalu,maka bacakanlah pada orang yang akan mati atau orang yang telah mati). (HR.Albaihaqi).
Baarakallaahu lii walakum.*