Dejurnal.com, Bandung – Pelaksana harian (Plh) Bupati Bandung Tisna Umaran mengatakan, melihat penilaian dari Jawa Barat terkait dengan kedisiplinan, Kabupaten Bandung juara ke-1. “Kita terbaik se-Jawa Barat terkait dengan penggunaan masker dan disiplin jaga jarak. Ini menjadi motivasi apa yang kita lakukan ini sudah betul di traknya,” ujar Tisna di Posko PPKM Desa Margahayu Selatan, saat Monitoring kegiatan PPKM satgas covid 19 di Kecamatan Margahayu, Jum’at (19/2/2021).
Penghargaan dari Jawa Barat ini, lanjut Tisna, menambah semangat dan solidaritas TNI, Porli, dan Pemda untuk bahu-membahu memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Terkait dengan teknis bagaimana mekanisme gejala, kemudian penanganannya, kata Tisna, itu dipercayakan kepada jajaran medis. “Makanya, di tingkat Kabupaten dr. Grace saya backup. Perlu dana dikasih, perlu pertemuan hayu. Kita serahkan urusan medis kepada dokter karena kita ga ngerti. Tapi bagaimana tenaga kesehatan ini kita dukung, sehingga leluasa dalam menjalankan tugasnya. Termasuk juga sekarang dalam relokasi anggaran recofusing . Katakanlah dana alokasi daerah. Kalau kemarin itu ke PUTR, Perkimtan, dan beberapa lainnya, kalau sekarang ada aturan dari kementrian, dibabad,” beber Tisna.
Khusus Margahayu, ujar Tisna, daerahnya pusat bisnis dan perbatasan antara kabupaten dan kota. “Orang datang dan perginya itu bisnis. Yang kedua daerah perbatasan, perlu oleh kita semua diaping. Khususnya oleh aparat, oleh kita. Makanya saya mengapresiasi TNI, Polri.yang bergabung melakukan opersi yustisi. Meski masih ada saja yang tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan. Kita jangan kendor,” terang Tisna.
Zona Kuning
Camat Margahayu Moch. Ischaq mengatakan, sebagai daerah perbatasan Kecamatan Margahayu sudah mendirikan posko PPKM. Bahkan, di 78 RW yang tersebar di empat desa dan satu kelurahan yang ada di Kecamatan Margahayu.
Moch Ischaq menjelaskan, jumlah penduduk Kecamatan Margahayu kurang lebih 118 ribu. Dari 78 RW yang terpapar Covid-19 ada 66 orang dari jumlah rumah hunian 29 ribu, hanya di 88 rumah di 44 RW.
“Yang isolasi mandiri ada 92 orang, yang isolasi di RS ada 29.orang, dan yang meninggal ada 7 orang, sedangkan yang sembuh 54 orang,” tuturnya.
Dengan data itu, M. Ischaq dapat menyimpulkan berdasarkan Inmendagri nomor 3 tahun 2021 Margahayu dalam status zona kuning . “Bahkan di beberapa 33 RW zona hijau. Sebelumnya Kecamatan Margahayu pernah zona status zona merah, oranye, dan sekarang kuning. Setelah seminggu PPKM mengalami penurunan,” katanya.
Sementara Kapolsek Margahayu, Kompol Agus Wahidin mengaku, jajaranya bersama Koramil dan Kecamatan setiap hari tidak pernah kendur-kendur melakukan operasi yustisi dalam upaya mengingatkan warga yang tidak patuh protokol kesehatan.
“Terkadang memberikan sanksi
baik fisik maupun sosial kepada mereka yang tidak patuh prokes, dengan tujuan bukan untuk menyakiti mereka, tetapi supaya mereka sadar pentingnya mematuhi prokes, terutama memakai masker ini dapat melindungi dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain di sekitarnya,” kata Agus.
Sementara, Kepala Desa Margahayu Selatan H. Amin M Barkah mengaku, di 23 RW yang ada di Desa Margahayu Selatan sudah didirikan posko PPKM. Pihaknya pun selalu rutin menghimbau masyarakat agar patuh prokes.***Sopandi