Dejurnal.com, Bandung – Salah satu Tim Transisi Bupati Bandung Terpilih (Bedas) H. Asep Syamsyudin, S.Ag mengatakan, pembangunan 6 rumah sakit yang diprogramkan Pemerintahan Kabupaten Bandung Bersama Dadang Supriatna – Sahrul Gunawan (Bedas) adalah program yang sungguh-sungguh.
“Pembangunan 6 rumah sakit Itu program sudah mantap, bukan program istilah Sunda-nya “lahuta”. Karena itung-itungannya gini, kita berbicara indek pembangunan manusia. Human depelopmen indek itu dilihat dari tiga indikator, ada pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. Ketika kita bicara tentang kesehatan, di Kabupaten Bandung rasio antara jumlah sarana kesehatan dengan masyarakat itu sangat jomlang,”‘ kata Asep Syamsudin yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat saat dihubungi usai reses di Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bansung, Kamis (11/3/2021).
Disebut jomblang, lanjut Asep jumlah penduduk Kabupaten Bandung 3,7 juta jiwa, sedangkan jumlah rumah sakit umum daerah (RSUD) baru punya 3. RSUD Cicalengka, Ebah, dan Soreang.
“Kita ingin meningkatkan minimal 9 dengan yang eksisting saat ini. Maka kita dahulukan 6. Dan itu tidak mahal kalau untuk membuatnya, karena lahan-lahannya sudah punya. Bihbul, Cinambo, Kertasari sudah ada lahannya, Tegalluar ada tanah carik, Cimaung, Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali (PACIRA) sudah ada lahannya. Tinggal kerja sama dengan Perhutani. Untuk pembangunannya kita bisa kerjasama dengan pusat, dengan Kementrian Kesehatan dan kita sinergi dengan Bankokep, Bako dari Provinsi. Nah.kita tinggal melaksanakannya. Tinggal ada kemauan,”‘ terang anggota Fraksi PKB ini.
Terkait Program 99 kerja Bandung Bedas menurut Asep baru FS ( Feasibility Study) dan Detail Engineering Design (DED)-nya, sedangkan yang 6 rumah sakit plus satu FS dan DED-nya untuk pembangunan difabel , Inklusif Edukation Centre di Soreang.
“Itu tanahnya sudah ada, dekat SMK Soreang, dan sudah direncanakan sejak 2013, tapi belum dibangun juga,”‘ katanya. ***Sopandi