Dejurnal.com, Garut – Aktifis Garut Budi Juanda (Budi GBR) ancam akan memboikot PNM Ulamm dengan aksi unjuk rasa. Pasalnya, ada beberapa warga masyarakat Kabupaten Garut yang akan dilelang oleh PNM Ulamm karena dijadikan jaminan, dan dipastikan warga tersebut bakal kehilangan rumah tinggalnya.
Dalam pandangan Budi Juanda, pelelangan rumah yang akan dilakukan PNM Ulamm dianggap tak adil, karena akibat pandemi virus corona, untuk sekedar bertahan hidup dan bisa makan saja warga sudah untung, dimana tidak ada jaminan dan kepastian
“Entah kapan kondisi ini akan berakhir,” cetusnya.
Budi Juanda pun menyayangkan sikap Pemkab Garut H. Rudy Gunawan SH., MH., MP., selaku Bupati Garut dan Ketua Gugus Tugas Covid yang terkesan diam seribu kata, padahal saat kondisi masyarakatnya sedang menjerit terlilit hutang dalam tekanan Perbankan, bahkan rumah mereka harus dilelang oleh PNM Ulamm.
“Saya sangat menyayangkan sikap Pemda yang diam diri, khususnya Bupati Garut selaku Ketua Gugus Tugas Covid dan Sekda selaku Ketua Gugus Tugas Covid Harian Kabupaten Garut, dimana hati nuraninya, ketika masyarakat menjerit terlilit hutang ke PNM Ulamm yang terus memaksa akan melakukan lelang rumah, artinya dalam waktu hitungan detik ada masyarakat Garut, akan tidur di kolong jembatan atau di kuburan. Apakah ini sifat asli para pejabat Pemda Garut yang sudah tidak mau peduli atas kondisi masyarakatnya,” tuturnya kepada dejurnal.com, Senin (15/3/2021).
Lanjut Budi Juanda, PNM Ulamm harusnya sadar diri atas kondisi saat ini, warga masyarakat jangankan untuk bayar hutang, sekedar untuk makan begitu susah, beruntung para nasabah tidak tiap hari minta jatah makan ke PNM Ulamm, jika PNM Ulamm tetap akan melakukan lelang, padahal ada nasabah tidak optimal membayar karena kondisi saat ini akibat Pandemi, apalagi dirumah tersebut ada anak yatim.
“Kami akan melakukan aksi besar – besaran, jika Pemda tidak bisa menyelesaikan permasalahan ini, maka kami akan melakukan boikot,” pungkasnya.***Yohannes