Dejurnal.com, Garut – Respon para netizen perihal pemberitaan pendidikan di Kabupaten Garut semakin ramai menjadi buah bibir, terutama perihal sikap Kadisdik Garut yang abaikan undangan resmi DPRD.
Respon netizen ini pun menjadi kajian seorang pemuda pelopor Kabupaten Garut tahun 2017, Ade Burhanudin, yang menuturkan bahwa permasalahan ketidakhadiran Kepala Dinas Pendidikan pada undangan DPRD Garut pada audiensi merupakan potret pendidikan bahwa di Kabupaten Garut belum optimal.
“Ada amanat undang-undang serta tugas pokok fungsi yang tidak di jalankan dengan seimbang, Kepala Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan meliputi pembiayaan, kurikulum, kebijakan dan standar, pendidik dan tenaga kependidikan, pengendalian mutu pendidikan serta sarana dan prasarana Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat dan pendidikan dasar. Kita bisa menangkap bahwa pesan daripada pendidikan itu adalah memberi keteladanan yang bisa digugu serta ditiru kemudian diwariskan secara terus menerus.” Ujar Dosen Politik yang akrab disapa Adbur ini kepada dejurnal.com, Minggu (23/5/2021).
Menurutnya, hal ni menyisakan pertanyaan besar bagi saya secara pribadi. Apakah Dinas tanpa pemimpin yang mengakibatkan tak hadir, padahal itu undangan resmi DPRD, kayaknya logo DPRD dianggap logo mainan, sehingga tak ada keseriusan, lantas apa jadinya?
Kemudian apakah mungkin setingkat Dinas tak punya keterwakilan pemimpin? benarkah figur kepala bisa menjalankan peran sebagai pemimpin dengan baik? Sadarilah, ini persoalan serius yang mesti dihadapi oleh insan akademis.
Garut, lanjut Adbur, khususnya Dinas Pendidikan butuh pemimpin yang siap komitmen membangun Pendidikan Garut yang tertuang dalam visi-misi, tidak sebaliknya.
Pendidikan di Kabupaten Garut akan kehilangan arah andai kata tak ada Kadisdik yang tidak mampu memberi keteladan bagi masyarakatnya.
Pimpinan merupakan sosok yang bisa bangunkan motivasi bagi para insan akademis, membenahi sistem yang ada, menjadi teladan bagi para SKPD yang berada diblingkungan Garut.
Dinas Pendidikan bukan sekedar bicara soal eksistensi, ada dan tiadanya kadisdik tetap jadi perbincangan menarik. Pasalnya Pendidikan merupakan alat ukur kemajuan suatu bangsa maupun daerah.
Kepala Dinas merupaka suatu jabatan strategis, setuju kan? Siapa pun yang menduduki jabatan tersebut, maka punyakah dia sifat kepemimpinan dan keteladanan? Leader without leadership, itulah persoalan kita hari ini.
“Dugaannya apabila setiap Dinas di tangan seorang kepala yang tak mampu memberi keteladanan ya potret pendidikan kita berantakan dan pendidikan hanyabdi jadikan cover proyek-proyek yang tak sejalan dengan pembangunan karakter bangsa,” pungkasnya.***Raesha