Dejurnal.com, Garut – Pilkades Serentak Gelombang II Tahun 2021 Kabupaten Garut sudah berlalu dan sebanyak 215 kepala desa terpilih pun sudah dilantik Rabu (28/7/2021) secara virtual. Para kepala desa yang sudah dikukuhkan tinggal menjalankan tugas membangun desa dengan menggandeng semua elemen warga desa dengan melupakan perbedaan politik yang sudah terjadi.
“Harus dibiasakan untuk membangun budaya legowo di masyarakat desa yang notabene selalu berhadapan dengan demokrasi pilkades,” ujar Ketua DKKG, H Irwan Hendarsyah, SE.
Pasca pelantikan kepala desa terpilih, lanjutnya, siapapun warga desa termasuk lawan politik yang ikut bertarung di Pilkades harus memiliki jiwa ksatria untuk dapat mengakui bahwa kepala desa terpilih sudah menjadi “bapak” seluruh warga desa.

“Mari sama-sama membangun desa dengan kemampuan diri tanpa memandang lagi perbedaan politik dalam Pilkades,” ujarnya.
Ketua DKKG pun berharap bagi kepala desa terpilih untuk memulai menanamkan nilai-nilai budaya dalam menjalankan roda kepemerintahan silih asah silih asih silih asuh, hingga tercipta kebiasaan yang baik bagi masyarakat.
“Kebetulan saya sebagai warga Desa Suci, mempunyai keyakinan bahwa desa Duci akan berkembang dari baik menuju lebih baik lagi pasca memiliki kepala desa baru,” ujarnya.
Ia pun tak luput mengucapkan selamat atas pelantikan Kepala Desa Suci Dian Risdianto, S.Pt.
“Semoga mampu menjadi tauladan bagi masyarakat pada umumnya selain menjabat kepala desa Kang Iyang sapaan akrabnya merupakan Sekretaris DPC Kab Garut BARABAJA BHINNEKA JAYA, salah satu organisasi yang khusus menangani kepedulian sosial. dan kemanusiaan di Indonesia yang kiprahmya sudah national dan paling depan dalam penangulangan bencana membantu pemerintah,” terangnya.
Kang Jiwan, panggilan akrab Ketua DKKG mengatakan, tidak mudah memang melupakan momen pilkades dengan segala dinamikanya bagi cakades yang tak terpilih, namun kepentingan membangun masyarakat menuju lebih baik jauh lebih penting.
“Dalam mencalonkan diri menjadi kades agar bisa membangun desa, namun ketika tak terpilih bukan halangan untuk tak terlibat, justru harus menjadi memacu bahwa kita bisa ikut menyumbang pikiran, tenaga, gagasan dan bahkan ikut mengawal,” tandasnya.
Ketua DKKG berharap, budaya legowo, tenggang rasa dan tepo seliro dalam kancah pilkades harus dipupuk agar persatuan dan kesatuan terjalin dengan baik tanpa melihat lagi perbedaan yang pernah terjadi.
Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut Irwan Hensarsyah SE mengungkapkan, pihaknya jika ada kesempatan akan melakukan safari budaya ke tingkat desa untuk mensosialisasikan UU No 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan untuk menegaskan betapa pentingnya nilai budaya di masyarakat wajib di tanamkan
“Mari kita bangun negeri ini dengan mulai dari tingkat desa dengan menerapkan nilai budaya demi Garut berbudaya,” pungkasnya.***Raesha