Dejurnal.com, Bandung – Seusai dilantik Bupati Bandung Dadang Supriatna kemarin, Kamis (28/10/2021) Kepala Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung Taufik, SE (Kang Opik) melakukan serah terima jabatan (sertijab) di aula Desa Sukamenak, Jum’at (29/10/2021).
Sertijab dari Ajat Sudrajat ke Taufik ini sekaligus dengan pelantikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan pengukuhan Bunda Literasi dan Bunda PAUD Desa Sukamenak.
Camat Margaahayu Mochamnmad Ischaq meminta kepala desa (Kades) bisa mempersatukan warga yang pada saat Pilkades berkubu-kubu karena beda pilihan.
“Ada yang memilih nomor 1, 2,3,4 dan nomor 5. Kewajiban Kades mempersatukan. Sehingga tidak ada lagi bahwa dia pendukung nomor 1, 2,3,4, dan nomor 5. Silahkan Pak Kades sudah mempunyai kewajiban untuk mempersatatukan kembali supaya bagaimana Sukamenak ini bisa maju ke depan,” kata M. Ischaq seusai acara.
Bahkan, menurut M. Ischaq visi misi calkades nomor 2, 3, 4, dan nomor 5 juga bisa diakomodir. “Kalau memang sama mari kita satukan, kalau yang kurang ditunda, ” katanya.
Yang paling penting, menurut M. Ischaq visi misi antara kades harus selaras dengan presiden, gubernur, dan bupati. Karena ini satu kesatuan.
“Apa lagi tageline di Kabupaten Bandung itu Bedas, jadi Kades terpilih juga harus bisa meyakinkan visi misinya dengan visi misi Bedas. Tadi Pak Taufik kan berjargon Sukamenak Bergaya. Itu diselaraskan, silahkan, ” terangnya.
Camat menambahkan, dalam menyelaraskan visi misi tersebut, kades tak bisa bekerja sendiri, tapi didukung pula oleh LPMD, oleh RT dan RW.
“Saya mendapatkan surat hari Selasa lalu itu ada arahan bintek RT /RW, ada bintek Kades terpilih, bahkan istrinya pun turut dibintek. Karena kita maklumi bersama ketika masuk ke pemerintahan ada hal-hal yang perlu disinergikan, jangan sampai ada kesalahan didalam menunjukkan program-program kerja, harus selaras dengan peraturan yang berlaku, ” terang M. Ischaq.
Selama kurang lebih enam bulan menjabat Kepala Desa Sukamenak, Ajat Sudrajat baru sedikit mengerjakan program menjalankan dan sedikit mengajukan program.
Bagi kades baru, menurut Ajat di awal-awal yakni harus mampu menyatukan warga yang sempat berkubu-mubu karena Pilkades. Kemudian menyukseskan vaksinasi untuk mencapai target minimal 80 persen di bulan Desember 2021.
Sementara itu, usai sertijab Taufik mengaku ketika ia mencalonkan diri manjdi kepala desa, jargon yang diusung adalah Sukamenak Ngahiji. Saat itu ia bersama tim mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun desa Sukamenak. Saat dirinya mendapat nomor urut 1, jargon tersebut lebih klop dengan nomor yang didapat.
Setelah kini dilantik menjadi kepala desa, jargon yang dibawa Taufik yakni Sukanenak Ngagaya. “Jargon ini akan kita bawa ke depan, yaitu Sukamenak Ngahiji tetap ada. Sukamenak Ngagaya itu Sukamenak agamis dan berdaya saing, ” katanya.
Taufik menjelaskan, berdaya saing adalah program peningkatan SDM itu kaitannya dengan bagaimana kita menjadi desa yang berdaya saing dari sisi SDM. Terus agamis menjadi landasan, atau pondasi-pondasi untuk anak-anak usia dini agar kebutuhan tentang kerohanian menjadi benteng untuk perkembangan di masa yang akan datang. Sedangkan ggahiji menurut Taufik itu menjadi ikatan.
Taufik punya pengalaman seabagi Sekretaris Desa di desa setempat selama satu periode mendampingi di 2 periode kepemimpinan kepala desa H. Ahmad Adji yang juga ayahnya.
H. Ahmad masih punya waktu satu periode untuk mencalonkan diri jadi kepala desa, namun ia lebih memilih istirahat, dan mendukung anaknya untuk berkiprah. *** Sopandi