Dejurnal.com, Garut – Kepala Bidang SDA PUPR Kabupaten Garut Edi Kuntoro mengaku telah menyampaikan kepada pihak ketiga dalam melaksanakan pekerjaan tidak asal dapat lelang.
“Tetapi harus memiliki rasa tanggung jawab,” tandas Edi kepada dejurnal.com.
Edi pun mengakui adanya laporan dari warga dan pihaknya pun saat ini sedang menginventarisi drainase yang semrswut untuk dibenahi kemudian.
“Terkait laporan dari warga kita respon kok, untuk kegiatan drainase itu ada di dua Bidang, yaitu Bidang SDA dan Bidang Bina Marga,” Ujarnya.
Baca : Saluran Air Dibuat “Kembar” Banjir Masih Menggenangi Jalan Hutan Kota Garut
Menurut Edi, pekerjaan Drainase Ciateul itu Bina Marga, kalau di SDA itu nanti yang di Guntur Wangi, untuk memudahkan kordinasi masyarakat jika ada masalah, bisa mengindentifikasi dari pekerjaan, baik dari Papan Nama Proyek.
“Pekerjaan kurang dari satu meter itu di Bidang Bina Marga, jika lebih artinya itu ada di Bidang SDA,” katanya.
Terkait adanya genangan bajir di Jalan Merdeka arah SMAN 6 Garut, menurut Edi, setelah melakukan survey lokasi dan mengukur secara detail bersama Tim Teknis dan UPT, sebagai bahan laporan, diakui bahwa ada beberapa hal sebagai faktor penyebab adanya genangan banjir.
“Ya, terkait pekerjaan di Jalan Merdeka depan Kejaksaan, itu kerjaan Bidang Bina Marga, sementara yang di depan gudang pupuk benar itu ada di Bidang SDA, saya sudah cek dan survey langsung kelokasi dan betul terjadi bottle neck, anggaran bersumber dari Banprov TA. 2020, dan itu sempat gagal lelang dua kali, dimana diawal dikerjakan manual, karena waktu mempet dirubah jadi pabrikasi, tentunya baik satuan harga dan panjang jarak jadi berubah, memang anggarannya sampai disana. Makanya perlu ada penghitungan ulang secara teknis, kita upayakan lagi, dengan APBD tahun 2022,” Tandasnya.
Adapun permasalah drainase tersebut
secara posisi merupakan bagian hilir, di mana run off (air larian) terpusat ke jalan Gunturwangi saat ini menjadi langganan banjir manakala hujan. Dengan terputus nya pengendalian banjir di tahun 2020, itu menyebabkan semakin sering dan mudah mengalami banjir genangan air walau intensitas hujan rendah. Untuk
Penanganan darurat yaitu memperlebar saluran cukup membantu mengurangi lamanya genangan banjir di jalan.
“Terkait hal tersebut maka perlu adanya upaya pengendalian melanjutkan kegiatan yang tersisa dimana panjang saluran yang belum dilakukan pekerjaan ada sekitar 350 meter, dengan membuka jalur baru disepanjang timur dari taman hutan kota dengan membuka kolam taman / retensi Spesifikasi Teknis Pemasangan U-Ditch 120 x 120 x 100, dan ini membutuhkan anggaran cukup besar, kajian matang,” Ungkapnya.
Menurut Edi, disadari atau tidak saat ini Kabupaten Garut terus dirundung bencana alam, akhirnya membuat konsentrasi pecah, dan cukup melelahkan, apalagi beberapa alokasi anggaran terpangka.
“Jujur saya akui terkait pengaduan masyarakat jadi tidak optimal. Oh iya jika ada pelaksana atau pihak ketiga nakal laporkan saja, nanti saya akan tegur dan saya akan panggil, jika masih membandel, maka saya akan meminta rekomendasi Pimpinan selaku Pengguna Anggaran (PA) untuk tidak segan segan membacklist pihak ketiga,” Pungkasnya.***Yohaness