Dejurnal.com, Sukabumi – Beberapa orang tua siswa SMA PGRI Cikidang yang anaknya sudah lulus sekolah merasa gusar juga kesal, pasalnya ketika anaknya meminta ijazah halrus mempersiapkan sejumlah uang di karenakan dianggap memiliki sejumlah hutang di kisaran dua hingga tiga juta rupiah.
Salah satu orang tua siswa melontarkan kekecewaannya ketika anaknya mau melamar kerja kebingungan karena harus ada ijazah dan ketika mendatangi sekolah tanggapannya harus membayar terlebih dahulu sisa tunggakan.
“Ada anak yang kini sudah menikah, hampir empat tahun ini anaknya belum menerima ijazah,” ujar salah satu warga di Kecamatan Cikidang, Kamis (30/12/2021).
Informasi yang diterima dejurnal.com, saat hendak menemui kepala sekolah yang sedang tak berada di tempat, selain penahanan ijazah, para siswa pun mengeluhkan dana PIP dimama cerita beberapa siswa merasa di interpensi oleh pihak sekolah.
Menurut para siswa, saat diinformasikan sebagai penerima manfaat dari sekolah dirinya hanya sebatas mengambil saja dan sepulangnya ketika masih dalam perjalanan arah ke sekolah buku juga uang langsung di minta oleh pihak sekolah.
Bahkan orangtua siswa hanya menerima laporan dari anaknya uang tersebut langsung dipotong oleh guru yang menghantar para siswa mengambil uang di bank penyalur dengan cerita, kalian masih punya hutang bayaran ke sekolah ujar pihak sekolah tersebut.
Beberapa siswa merasa terperanga atas hal itu, bahkan struknya pun di ambil, yang anehnya tidak ada satu siswa pun ketika uang PIP nya di potong untuk pembayaran hutang dan pihak sekolah sendiri tidak pernah memberikan rincian atau tanda terima juga pembayaran dari uang tersebut.
Menurut salah satu siswa, pernah menerima kalimat yang tak enak dari pihak sekolah kepada siswa-siswa yang mencairkan anggaran PIP itu.
“Khawatir siswa kabur jadi kalau kabur dananya sudah ada di pihak sekolah,” ujar salah satu siswa menirukan apa yang disampaikan sekolah.
Sebelumnya dejurnal.com pernah bertemu dengan Kepala SMA PGRI Cikidang untuk mengkonfirmasi terkait penahanan ijazah dan kepala sekolah menyatakan bahwa pihaknya sudah menghimbau kepada semua orang tua siswa tersebut untuk mengambil ijazah itu.
Namun menurut beberapa sumber orang tua siswa bahwa mereka tidak pernah mendengar dan mengetahui adanya himbauan tersebut.***Tedi/Heri