Dejurnal.com, Cianjur – Aplikasi Program Digitalisasi Data Letter C Desa atau disingkat PROTADES mulai dipenetrasikan di Provinsi Jawa Barat, setelah beberapa desa di Kabupaten Bogor memakai Protades kini giliran Desa Gadog Kecamatan Cianjur.
Menurut pencipta sekaligus developernya Juni Prayitno (24), Protades merupakan aplikasi yang menyajikan data leter C desa secara digital dan cepat, juga menyajikan data asal usul tanah, legalitas tanah, dan legalitas pemilik tanah secara mudah dan cepat tersajikan.
“Selain itu juga untuk mengamankan data Letter C Desa dalam bentuk buku yang biasanya sudah mulai lapuk,” ujar Juni Prayitno saat ditemui dejurnal.com di Desa Gadog, Cianjur, Sabtu (2/3/2022).
Menurut Juni, pengalaman keluarga yang kehilangan tanah leluhur yang memicu dirinya menciptakan aplikasi Protades. “Dengan diciptakan Protades ini, apa yang dialami oleh keluarga kami tak terjadi kepada yang lain dikarenakan letter C Desa yang tak terpelihara dengan baik,” kenangnya.
Juni menceritakan, pada awalnya sangat sulit sekali mengenalkan aplikasi Protades ini, bahkan di kabupaten tempat tinggalnya pun mendapat penolakan.
“Alhamdulillah, setelah aplikasi Protades masuk di Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokarasi, maka Protades mulai dilirik,” ujarnya.
Bahkan tahun ini, lanjut Juni, pihaknya sedang mewakili Indonesia atas nama Pemerintahan Kabupaten Kendal dalam ajang United Nation Public Service Award tingkat dunia.
“Sejak tahun 2017, Protades mulai diterima bahkan dipakai di 95% desa yang ada di Kabupaten Kendal, dan juga desa lainnya di Indonesia sekitar 569 desa, di 34 kota dan kabupaten di Indonesia,” terangnya.
Juni berharap, seluruh desa di Provinsi Jawa Barat bisa menggunakan Protades dengan dimulai dari Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.
“Hari ini kita membuat MoU dengan pihak desa Gadog, pasca itu tim Protades kami akan terjun langsung untuk melakukan input data, dan setelah itu maka akan dilakukan pelatihan untuk pencerahan aplikasi ini,” ujarnya.
Ketika disinggung terkait keamanan, Juni menjamin keamanannya karena aplikasi Protades bersifat offline, artinya khusus untuk penggunaan internal desa saja. Kendati demikian, jika Protades sudah terintegrasi online dengan ATR/BPN, solusi pengamanannya sudah dipersiapkan.
“Aplikasi ini bersifat off line, jadi aman digunakan, tapi bila terintegrasi dengan server lainya maka kami juga sudah mempersiapkan solusi pengamananya”, pungkas Juni.***TimDj