Dejurnal.com, Bandung-Ketua Fraksi PKB DPR RI, H. Cucun Ahmad Syamsurijal menyebutkan, NU merupakan organisasi Islam terbesar, sangat banyak pengikutnya. Sehingga selalu menjadi kunci kemenangan di pilpres atau Pilkada.
Namun, menurut Ketua Badan Anggaran DPR RI ini, memang selalu menjadi kunci kemanangan, tapi yang memegang kuncinya orang lain. “Ya, kalau sudah menang akhirnya berdampak bagian paling barokah dari kemenangan itu tidak terlalu maksimal. Tapi kalau pemegang kuncinya ya kita yang mengendalikan. Kita akan mencoba bagaimana jati diri bangsa ini bisa betul-betul dirasakan manfaatnya oleh ummat semua. Terutama sumber alam yang banyak, ” ujar Cucun.
Cucun menambahkan, sebagai kader partai dirinya mempunya kewajiban untuk menyampaikan kepada semua kader, bahwa NU selalu menjadi kunci kemenangan di pilpres atau Pilkada. Saat ini ia berharap bisa memegang kuncinya.
Hal ini disampaikan Cucun seusai reses di Pesantren Darul Ma’arif Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Sabtu (16/4/2022). Sebelumnya, di hari yang sama pada pagi harinya Cucun reses di Pasirjambu.
Reses di Margaasih, Cucun menemui konstituennya, Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bandung yang diundang di Pondok Pesantren Darul Ma’arif Rahayu.
Di Pondok Pesantren itu, selain reses Cucun bersilaturahmi dengan sesepuh Pondok Pesantren Darul Ma’arif, KH. Sofyan Yahya, juga dengan dengan kader NU yang menjadi kinstituennya.
“Tadi ada beberapa aspirasi disampaikan juga, terkait jamiyah saya yang menjadi konstituen, terutama di bidang pendidikan madrasah. Seperti biaya oprasional madrasah, ini masih terjadi ada disparitas terlalu tinggi katanya, hampir setengahnya dari Diknas. Ini kan ga boleh, harus ada keadilan. Tapi ini perjuangan saya karena madrasah ini direk. Kan di sana, di Kementerian Agama, ” ujar Cucun.
Cucun juga menyampaikan, bahwa kondisi negara yang seperti ini, mau ribon pasca pandemi, tetapi kondisi global eksternal ini sangat menentukan. “Perang Rusia dengan Ukraina ini sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian kita juga. Tetapi Indonesia salah satu negara yang bisa stabil ya, terkait lagi mudah-mudahan menghadapi lebaran tidak terlalu bergejolak juga, pengendalian inplasi daerahnya bisa berfungsi, ” imbuh Cucun.
Ia berharap, konsumsi masyarakat tidak terlalu boros dalam menggunakan BBM, sebab kalau wajar masih bisa tertanggulangi. “Karena ya BBM-nya seperti ini. Tatepi kalaupun demikian, tetap pemerintah punya skema-skema dengan kami DPR nanti seperti apa? Apakah subsidi untuk BBM yang harus diperbanyak lagi, ditingkatkan, atau kita harus lepas jangan terlalu jadi beban APBN terlalu besar, subsidi jangan terlalu banyak, tapi stok ada. Pilihannya itu mending subsidi perbesar tapi barangnya sedikit, atau kita agak sedikit lepas, subsidi diperkecil, barangnya banyak, ” pungkasnya. ***Sopandi